Caption : Barisan Pemuda Adat Nusantara ( BPAN) Sembalun foto bersama dengan hasil produksi mereka teh mint di tangan mereka masing-masing
Sentani, -JayapuraPost.com || Sebanyak 500 kotak teh pepermin (peppermint) atau daun min (mint) khas dari Rinjani yang merupakan produk asli Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Sembalun, akan disuguhkan untuk peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Papua 24 hingga 30 Oktober 2022 mendatang.
Sajian teh pepermin itu akan dibawa oleh perwakilan AMAN Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat ( NTB) sebagai bentuk partisipasi serta mensukseskan pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ( KMAN) VI di Papua. “Kami siap membawa 500 kotak teh daun min dari Rinjani ke KMAN VI,” ujar Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) AMAN Daerah Sembalun Junaedi melalui rilisnya yang diterima media ini di Sentani, Rabu (3/8/2022).
Junaedi menerangkan, teh pepermin itu dipercaya oleh Masyarakat Adat Sembalun bisa meningkatkan stamina dan menenangkan pikiran.
Menurutnya, sajian 500 kotak teh daun min yang dibawa dari Rinjani, diharapkan dapat membuat peserta KMAN VI menjadi bugar dan fokus mengikuti jalannya acara dan kegiatan hingga selesai.
” Teh ini merupakan hasil bumi yang dibudidayakan oleh kelompok pemuda adat melalui program kedaulatan pangan masyarakat adat. Pembudidayaannya dilakukan di kebun-kebun milik masyarakat adat dan seluruh keuntungan yang dihasilkan dari budi daya daun min digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional sekolah adat di sembalun, ” jelasnya
Junaedi mengakui, sejauh ini budi daya daun mint dikelola dengan baik oleh pemuda adat setempat. Mereka pun berupaya agar hasil penjualan pepermen itu bisa ditabung untuk menutupi pembiayaan keberangkatan perwakilan Masyarakat Adat untuk mengikuti KMAN VI di Papua.
“Hadir dalam KMAN VI di papua sangat penting, kami ingin menyuarakan aspirasi terkait sengketa lahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat adat sembalun, ” katanya.
Sementara itu, Ketua BPAN Sembalun Abdul Robi menyatakan kalau teh daun min telah mulai diproduksi oleh pemuda adat sejak awal 2019 sebagai penambah daya tahan tubuh saat virus corona merebak. Ia juga menceritakan proses pembuatan teh daun min yang kala itu dipelajari secara otodidak melalui kanal YouTube. Daun min pun diolah menjadi minuman dengan banyak manfaat.
“Kami mencoba membuat teh dari daun min,enak rasanya. Sejak itu, kita produksi teh daun min.”ujar nya.
Robi menjelaskan bahwa awal merintis teh tersebut amat berat. Pemuda adat merasa kesulitan dalam mengelolanya, terutama dalam hal pemasaran dan pengemasan. Modal produksi juga terbatas. Namun, setelah mendapat dukungan dari BPH AMAN, semua kendala bisa teratasi. Babkan, saat ini sudah bermitra dengan salah satu toko pusat oleh-oleh khas Masyarakat Adat Sasak di Mataram untuk mendistribusikan penjualan teh daun min yang mereka produksi.
“Ini suatu kehormatan bagi kami bisa berperan serta dan memperkenalkan hasil produksi kami dalam iven nasional KMAN VI di papua,” jelasnya. (EW)