CAPAIAN KARTU IDENTITAS  ANAK BARU 12 PERSEN

Caption  : Petugas Dukcapil  yang  sedang melakukan perekaman  KIA bagi anak-anak sekolah

 

SENTANI- Jayapurapost.com ||  Kepala Dinas  Kependudukan  dan Pencatatan  Sipil  ( Dukcapil)  Kabupaten  Jayapura, Herland  Berhitu  mengatakan, capaian  distribusi  Kartu  Identitas  Anak  ( KIA) di Kabupaten  Jayapura  hingga  saat ini mencapai  7000 anak  ( 12 persen)  dari total  57 ribu  anak  yang tersebar  di 19 Distrik  Kabupaten  Jayapura.

 

Dikatakan, target  Nasional  yang harus dicapai  dari  total penerima  KIA  harus  mencapai  40 persen.  Hingga  saat ini  upaya  sedang terus  dilakukan  dengan  menjemput  bola  di lapangan  dengan  berkoodinasi langsung  bersama pihak OPD  teknis lainnya.  “Masih ada 50 ribuan anak  yang  belum  memiliki kartu identitas saat ini,” jelas Herland di Sentani, Kamis (1/12/2022).

 

Menurutnya, KIA sangat penting  bagi  anak-anak  dibawah usia  17 tahun. Selain  sebagai dokumen  pribadi, dengan KIA  anak-anak akan lebih  mudah  memanfaatkan  fasilitas  umum  lainnya  seperti  transportasi  taxi  atau angkutan perkotaan.  Dengan KIA, ada potongan  harga  atau ongkos  taxi. Selain itu juga  dalam pemanfaatan fasilitas umum lainnya.  Nomor  Induk  Kependudukan  ( NIK)  sudah  tercatat  sejak  masih anak-anak, perubahan  dokumen  nanti pada  saat  usia mencapai  17 tahun, dari KIA berubah  menjadi E-KTP setelah melalui proses perekaman  kembali.  “Ini  juga bentuk  perlindungan  negara kepada hak-hak anak  yang  musti  diterima  oleh setiap  anak  di daerah ini,” ujarnya.

 

Berhitu  yang juga  sebagai  Ketua IKEMAL  Kabupaten  Jayapura ini  berharap  agar masyarakat, secara kusus  orang tua  yang anaknya  belum  mendapat  KIA, bisa melapor  langsung  ke Dukcapil  Kabupaten Jayapura, untuk  Pemerintahan Kampung sudah kami sosialisasi di Kantor Distrik  sehingga  dapat bekerja sama  dan melapor  seluruh kebutuhan  perekaman dokumen  kependudukan yang diperlukan. “Akhir tahun ini  kita berharap, paling tidak bisa mencapai target nasional,” ucapnya.

 

Berhitu juga menjelaskan bahwa pertumbuhan  atau  jumlah kelahiran  anak  di Kabupaten Jayapura,  cukup  tinggi. Sehingga pihaknya juga telah bekerja sama dengan pihak  Rumah Sakit maupun  Puskesmas  agar  dalam proses  persalinan  nanti dokumen  KIA disertakan. “Kerja sama orang tua dan pemerintah kampung atau pihak gereja, masuk, bahkan  pengurus fasilitas pendidikan seperti  paud,  taman kanak-kanak  dan sekolah dasar  sangat diharapkan, agar anak-anak kita yang belum memiliki kartu identitas dapat dilaporkan dan tim kerja akan turun untuk mendata secara langsung. Baik itu secara massal maupun door to door,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Nikson  Tungkoye salah satu orang tua yang  mengurus KIA  bagi dua anaknya ini  menjelaskan bahwa proses  pengurusannya tidak begitu lama dan  dokumen  KIA  sangat penting bagi anak-anak kita yang  saat ini  dalam masa  pendidikan. “Sebenarnya usaha pemerintah ini perlu direspon oleh masyarakat, memang  kartu identitas anak bukan hal yang baru bagi masyarakat kita. Soal mengurusnya saja yang lambat, kadangkala saat masuk sekolah dijenjang paling bawah  ada prasyarat  lain adalah dokumen kartu identitas anak. Orang tua yang tidak menganggap ini penting, selalu kelabakan dan jadinya  anak  yang dikorbankan tidak masuk bangku pendidikan, padahal urusannya sebentar saja di dukcapil dan kartunya sudah jadi,” ujar Nikson.(EW)