JAYAPURA – Jayapura Post.Com – Guna mewujudkan terobosan terobosan signifikan di bidang Pendidikan Di Kota jayapura , Ketua Dewan Pimpinan Pemuda Panca Marga Papua sekaligus Anggota DPR Papua menjalin silaturahmi dengan berbagai civitas akademika yang berada di berbagai Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta di Kota jayapura.
Dalam road shownya Ketua Dewan Pimpinan Pemuda Panca Marga Papua menyambangi berbagai Universitas yang ada di Kota Jayapura seperti Universitas Cenderawasih, Universitas Muhamadiyah,Universitas Ottow Geisler , Sekolah Tinggi Port Numbay dan terakhir di STisipol Silas Papare yang terletak di Kloffkamp Distrik Jayapura Utara Kota jayapura pada Jumat (04/10/24)
Kedatanagan Ketua Dewan Pimpinan Pemuda Panca Marga Papua Boy Markus Dawir disambut dengan suasana kekeluargaan oleh pihak Stisipol Silas Papare .
Ketua Kampus Stisipol Silas Papare Marianus Lamere didampingi Para pembantu Ketua, para dosen dan sebagian keterwakilan mahasiswa menyambut Ketua Dewan Pimpinan Pemuda Panca Marga Papua diruang rapat Kampus Stisipol Silas Papare..
Dalam sambutannya Ketua Dewan Pimpinan Pemuda Panca Marga Boy Markus Dawir mengungkapkan maksud tujuannya menyambangi Stisipol Silas Papare semata untuk meminta pokok pokok pikiran dan ide membangun pendidikan di Kota Jayapura.
“Tentunya masing masing perguruan tinggi memiliki kendala, persoalan bahkan pokok pokok pikiran sesuai kebutuhan masing masing perguruan tinggi,”ujar Boy Markus Dawir yang juga merupakan Anggota DPR Papua .
Menurut Boy Markus Dawir yang disapa BMD, terobosan yang dilakukan agar dapat menata Kota Jayapura menjadi lebih bagus,lebih baik sehingga kedepan Kota Jayapura dapat menjadi tujuan wisata tetapi juga tujuan pendidikan.
“Anak anak sekolah tidak perlu sekolah diluar Kota jayapura, namun dengan berbagai penguatan yang diberikan kepada masing masing perguruan tinggi baik sarana prasarana, peningkatan mutu serta kualifikasi dosen dosen yang berkualitas,” terang Boy Dawir.
Dengan demikian Kata Boy M Dawir ini akan menjadi daya tarik untuk mahasiswa dari sabang sampai merauke untuk datang belajar atau kuliah di Kota Jayapura.
Dalam silaturahmi ini , BMD juga mendengar sejumlah keluhan keluhan yang disampaikan para dosen dan mahasiswa Stisipol Silas Papare yang sangat membutuhkan perhatian dari Pemerintah .
Salah satu dosen stisipol mengatakan di Provinsi Papua ,biasanya mahasiswa mendapat bantuan pemerintah melalui BPSDM Provinsi Papua ,namun dengan dimekarnya berbagai DOB maka masalah bantuan mahasiswa telah dialihkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Papua.
“Ada perguruan tinggi yang dibantu secara besar besaran,tetapi juga ada perguruan tinggi yang tidak pernah mendapat bantuan pendidikan bagi mahasiswa seperti Stisipol Silas Papare selama ini tidak mendapatkan bantuan apa apa dari pemerintah,”ujarnya
Dijelaskannya, selama ini Stisipol “Silas Papare “ dijalankan atas swadaya mandiri dari kampus melalui pembayaran dana semester oleh para mahasiswa.
“Secara kelembagaan kami mengalami kesulitan terkait operasional Kampus, karena selama ini operasional kampus hanya berdasar pada kemampuan pembayaran dana semester dari mahasiswa sedangkan sampai hari ini pembayaran dari mahasiswa masih dibawah 50 persen,”ungkapnya
Namun demikian Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Silas Papare telah mencetak alumi alumi yang telah berhasil baik dalam bidang pemerintahan maupun swasta swasta.
Dia mencohkan seperti Sekda Papua, wakil ketua DPR Papua Yunus Wonda, para pejabat Bupati Bupati yang ada diberbagai kabupaten di tanah Papua termasuk ketua Komnas HAM RI Wilayah Papua merupakan alumi Stisipol Silas Papare. .
Ia memberikan apresiasi atas kehadiran Ketua Dewan Pimpinan Pemuda Panca marga yang merupakan Calon Walikota Jayapura yang mau mengunjungi Stisipol Silas Papare dengan menitip harapan agar kelak dapat di perhatikan perkembangan sekolah Stisipol Silas Papare.
“Kampus stisipol merupakan kampus yang memiliki nama pejuang asli Papua yakni Silas papare dan hanya kampus ini yang memiliki siswa 95 persen anak asli orang papua,sedangkan 5 persen adalah anak non papua yang lahir dan besar di papua,”ujarnya.
Namun sangat disayangkan selama ini bantuan pemerintah hanya terbatas pada perguruan perguruan tinggi tertentu.
“Kami punya tugas untuk melihat persoalan di kota Jayapura dan Provinsi papua kemudian dianalisa serta memberikan masukan bagi pemerintah daerah,”ucapnya.
Olehnya ia berharap ada perhatian dari pemerintah Daerah untuk perkembangan Kampus ini kedepan .
Salah satu mahasiswa Boaz mengungkan keperihatinan yang terjadi di Kampus ini.
“Kami mahasiswa memiliki kesulitan dalam aplikasi komputer sehingga kami membutuhkan perangkat komputer sehingga ia berharap ketua Dewan Pimpinan Pemuda Panca Marga bisa melihat ini dan memberikan solusi sehingga Kampus ini juga bisa bersaing dengan kampu kampus lainnya di Kota jayapura,” pungkas Boaz. (Redaksi/Lny)