JAYAPURA – Jayapura Post.com -Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Semue Siriwa meminta dinas lingkungan hidup setempat mampu memperoleh pendapat asli daerah (PAD) dari pengelolaan sampah.
“Kami percaya bahwa tata kelola persampahan kalau dikelola benar, manajemennya diatur baik maka dapat meningkatkan PAD,” kata Penjabat Bupati Jayapura Semuel Siriwa di Sentani, Selasa.
Menurut Penjabat Bupati Siriwa, persampahan itu terbagi tiga diantaranya organik, anorganik serta bahan berbahaya dan beracun (B3).
“Sampah sisa makanan ini atau organik itu bisa dikelola menjadi pupuk dan bisa kembali dipasarkan asalkan tata kelola manajemen diatur baik,” ujarnya.
Begitu pula kata Penjabat Bupati Siriwa, sampah anorganik seperti botol plastik itu harus dikelola baik dan bisa membali dipasarkan.
“Harga satuannya botol plastik kan dikisaran Rp1.000-Rp1.500 sehingga dengan manajemen baik potensi ini bisa berubah menjadi uang,” katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Saverius Manangsang mengatakan setelah tempat pembuangan akhir (TPA) dipindahkan dari Doyo ke Waibron pihaknya akan maksimal pengelolaan menjadi PAD.
“Saran dari bapak penjabat bupati akan dilaksanakan dengan membenahi tata kelola manajemen persampahan dan juga meningkatkan pelayanan kebersihan di lingkungan masyarakat,” katanya.
Dia menambahkan dengan lokasi TPA yang lebih jauh maka masyarakat atau tempat usaha yang ingin membuang sampah mereka bisa menghubungi dinas lingkungan hidup untuk kerja sama.
“Hasil dari kerja sama ini maka dinas lingkungan hidup dapat membantu meningkatkan PAD dari sektor persampahan,” ujarnya.
Terhitung pada 1 Oktober 2024 tempat pembuangan sementara (TPS) Doyo Lama tidak difungsikan dan dialihkan ke TPA Waibron Distrik Sentani Barat.