JayapuraPost.com || – Danrem 172/PWY ,Kolonel Inf J.O Sembiring mengungkapkan bahwa situasi di Distrik Yigi Kab. Nduga, Papua, saat ini telah berangsur kondusif. Masyarakat yang mengamankan diri keluar dari distrik tersebut, saat ini telah mulai kembali ke rumahnya masing-masing.
Sejak insiden 2 Desember 2018 silam dimana berawal terbunuhnya 19 pekerja PT Instaka Karya yang mengerjakan Jalan Trans Papua di Distrik Yigi oleh KKB Pimpinan Egianus Kogoya mengakibatkan masyarakat mengalami trauma dan merasa terancam.
Untuk menghindari ancaman KKB Pimpinan Egianus Kogoya, masyarakat mulai meninggalkan Distrik Yigi, termasuk masyarakat di Distrik Yal dan Distrik Mugi. Sebagian masyarakat mengamankan diri menuju ke Distrik Dal, Distrik Mbua dan sebagian besar menuju Wamena dan Lanny Jaya, Kenyam dan beberapa daerah lainnya.
Namun saat dinyatakan aman,Satgas Yonif RK 114/SM terus melaksanakan Pembinaan Teritorial dan Komsos secara intens kepada para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat agar menyampaikan kepada masyarakat Yigi yang berada dibeberapa daerah untuk dapat kembali kedaerah asalnya yakni Distrik Yigi, Sebab Distrik Yigi sebagai salah satu daerah yang menjadi ancaman teror KKB telah dinyatakan sebagai daerah aman serta kondusif untuk ditempati kembali oleh masyarakat.
Pendekatan yang dilakukan oleh Satgas Yonif RK 114/SM mendapat respon positif dari masyarakat. Dengan bantuan Pendeta Sipe Kelnea selaku tokoh agama dan tokoh masyarakat Distrik Yigi, maka diadakanlah pertemuan terkait keinginan masyarakat Yigi yang ingin kembali ke kampungnya.
Dari pertemuan tersebut, saat ini sebanyak 32 orang terdiri dari tokoh agama, tokoh adat dan aparatur kampung beserta perwakilan masyarakat berangkat ke kampung Yigi, Distrik Yigi, Kab. Nduga dan melaksanakan doa bersama serta melihat secara langsung kondisi kampung yang telah lama ditinggalkan.
Pendeta Sipe Kalnea saat ditemui di Pos Satgas Yonif RK 114/SM mengatakan bahwa masyarakat Yigi saat ini membutuhkan perhatian dari Pemerintah melalui TNI POlri untuk membangun kembali daerah yang telah ditinggalkan oleh masyarakat pasca kejadian tersebut.
“Kami meminta bantuan dari pihak TNI-Polri agar dapat memperbaiki fasilitas-fasilitas umum seperti gereja, sekolah dan rumah kami yang sudah rusak selama kami tinggalkan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, kami berharap pihak TNI Polri dapat memberikan Jaminan keamanan kepada masyarakat kami dari terror KKB,” harap Pendeta Sipe
Pendeta Sipe menambahkan bahwa masyarakat yang sudah bertempat tinggal kembali di kampung Yigi akan memulai kegiatan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidupsehari hari.
Danrem 172/PWY berharap, dengan adanya masyarakat yang kembali ke Kampung Yigi akan diikuti oleh masyarakat lainnya di daerah yang juga ditinggalkan oleh masyarakat pasca kejadian Desember 2018 silam untuk kembali dan membangun kampung halamannya.
“Kami siap membantu baik memfasilitasi maupun melakukan pendampingan terhadap masyarakat untuk kembali memulai aktifitas seperti sediakala. TNI dan Polri akan selalu bersinergi dan solid untuk terus berupaya menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat,” kata Danrem di Jayapura, Selasa (21/6).
Kolonel Inf JO Sembiring menambahkan, masyarakat yang sempat meninggalkan kampungnya tidak perlu khawatir untuk kembali karena TNI hadir untuk menjaga dan bekerjasama dengan masyarakat untuk membangun Papua(Redaksi )