Timika – Jayapurapost.com || Persoalan air bersih dan penerangan menjadi persoalan mendasar bagi sebagian masyarakat yang tinggal di daerah pesisir Mimika, salah satunya, Kampung Amamapare yang bersebelahan dengan pelabuhan milik PT Freeport Indonesia.
Kepala Kampung Amamapare, Fakundus Natipia mengatakan, hingga saat ini warganya sulit menikmati penerangan, padahal tiang-tiang listrik dan jaringan telah dipasang beberapa tahun lalu, namun hingga saat ini tidak pernah terealisasi.
“Jadi sebelum pandemi Covid-19 dorang sudah tanam tiang ini, sedangkan PLTS ini petugas sudah datang untuk bor tanah tapi sampai saat ini kami bertanya kapan baru nyala, kabel-kabel banyak yang sudah lepas, tiang-tiang listrik sudah miring,” kata Fakundus Natipia saat menyampaikan aspirasi kepada Anggota DPRD Mimika Dapil VI, Amandus Gwijangge saat Reses II masa sidang III yang dilangsungkan di balai serbaguna Kampung Amamapare Timika, Kamis (20/10/2022).
Ia juga sudah pernah menanyakan realisasi dari PLTS tersebut, karena masyarakat sangat membutuhkan penerangan.
“Saya sudah beberapa kali tanyakan progressnya tapi katanya masih tunggu dari lapangan,” jelasnya.
Sementara itu, Yanpit Moreri mengeluhkan masalah air bersih, yang mana masyarakat di Kampung Amamapare sangat kesulitan mendapatkan air bersih.
Untuk mendapatkan air bersih warga biasanya menyeberangi sungai dan mengambil air bersih dari perusahaan, untuk keperluan minum, mencuci dan mandi.
Selama ini, kalau tidak ada bahan bakar untuk menjalankan jonson atau perahu untuk mengambil air di area perusahaan, masyarakat hanya bisa mengharapkan air hujan, namun kalau dalam beberapa hari tidak turun hujan, mau tidak mau, masyarakat harus mengambil air dengan berbagai cara.
“Selama ini kita dapatkan air bersih itu, kalau sempat ada bahan bakar kita bisa menyeberang untuk ambil air, tapi kalau tidak ada, ya kita tunggu hujan, kalau tidak hujan ya kasihan juga,” kata Yanpit.
Ia mengusulkan agar, pihak DPRD dan pemerintah bisa berkoordinasi dengan pihak Freeport agar bisa menyambungkan pipa air bersih ke Kampung Amamapare, untuk penampungan akan disiapkan oleh pemerintah kampung melalui dana desa, sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih.
“Kalau bisa dari saya mewakili masyarakat kampung Amamapare kalau bisa air bersih bisa disalurkan dari perusahaan pakai pipa ke sini (kampung Amamapare) kita buat penampungan besar,” kata Yanpit.
Menyikapi keluhan masyarakat, Anggota DPRD Mimika, Amandus Gwijangge mengatakan, permasalahan air bersih dan penerangan menjadi persoalan mendasar yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.
Aspirasi yang disampaikan menjadi catatan penting yang nantinya akan ditindaklanjuti baik kepada pemerintah maupun kepada pihak Freeport, sehingga keluhan masyarakat bksa terjawab.
“Memang jadi satu persoalan dimana saja, menyangkut penerangan dan air bersih karena disesuaikan dengan kondisi yang ada, sehingga kadang itu sering pemerintah turun untuk melihat itu. Jadi ini jadi masukkan untuk saya bagaimana saya bisa upayakan untuk kampung Amamapare bisa ada penerangan, tergantung kebijakan dari pemerintah,” ungkap Amandus. (Rafael).