PANIAI-JAYAPURAPOST.COM || Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) saat ini berlangsung serentak di seluruh Indonesia tak terkecuali Kabupaten Paniai. Namun sangat disayangkan, pesta demokrasi yang diharapkan menjadi tonggak perubahan dalam sebuah desa atau kampung, justru menimbulkan bentrok.
Pasalnya panitia lokal tingkat desa yang menyelenggarakan pilkades terlibat bentrok dengan aparat TNI/ Polri saat hendak melakukan pengambilan logistik, dimana peristiwa itu mengakibatkan 3 orang mengalami luka tembak.
Ketiga korban bernama Alpius Giyai tertembak di bagian tangan dan salah seorang warga dari suku moni mengalami luka tembak di bagian kaki. Keduanya saat ini menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Madi, Kabupaten Paniai. Seorang warga lainnya Donatus Nawipa asal Distrik Ekadide dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak di bagian lambung.
Kejadian ini berawal saat Panitia Lokal Pilkades setiap desa menuntut honor sebesar 50 juta rupiah untuk menyukseskan Pemilihan Kepala Desa tahun 2022, namun Panitia Tingkat Kabupaten, Oktovianus Tekege, S.Stp menolak permintaan tersebut. Panitia tingkat Kabupaten menginformasikan honor baru dibayarkan usai Pemilihan Kepala Desa.
Panitia lokal yang tidak terima keputusan Panitia Tingkat Kabupaten, langsung melakukan aksi ricuh di kantor Bupati Paniai. Aparat keamanan yang bertugas mengamankan kantor Bupati Paniai akhirnya melakukan penindakan tegas dan terukur.
Sementara tahapan Pilkades serentak Paniai tahun 2022 dilaksanakan pada hari rabu (15/6/2022) dengan agenda, bimbingan teknis (bimtek) di Aula Kantor Bupati Paniai (Robi Pekey)