Caption : Pementasan tarian tradisional oleh salah satu sanggar seni di Kabupaten Jayapura di Pantai Wisata Khalkote Distrik Sentani Timur belum lama ini –
Sentani, – JayapuraPost.com || Ruang berkarya bagi seniman, kelompok – seni, sanggar seni, baik seni suara, tari dan seni rupa sangat minim di Kabupaten Jayapura.
Pelaku seni dan budaya, Edison Paisei mengatakan, ruang gerak serta tempat-tempat pementasan dan berkarya bagi seniman dan budayawan sangat terbatas.
Kabupaten Jayapura, kata Edison, sebagai pintu masuk, harusnya menjadi barometer bagi daerah lain di Papua. Puluhan sanggar seni, pelaku seni dan budayawan, hingga seni rupa sangat banyak, hanya minim ruang dan tempat yang tepat.
“Daerah dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, maka seni dan hiburan menjadi hal yang penting bagi masyarakat sebagai sumber hiburan, ” ujar Paisei saat ditemui di Sentani, Senin (1/8/2022).
Dikatakan, daerah ini ( Kabupaten Jayapura) belum ada taman budaya sebagai sentral untuk mendukung seluruh aktifitas, pengembangan seni dan budaya tetapi juga pembinaan serta program pelestarian nilai-nilai seni dan budaya secara kusus di Kabupaten Jayapura. “Ada sejumlah kegiatan pengembangan nilai seni dan budaya yang rutin dilakukan setiap tahun, seperti festival danau sentani, festival bahari dan lain sebagai nya.Sementara yang dibutuhkan adalah tempat yang representatif untuk semua kegiatan seni dan budaya, ” jelasnya.
Hal senada juga di katakan oleh Yafet Felle, pelaku seni dan budaya lainnya.
Menurut Felle, seni dan budaya melalui sanggar seni hanya di manfaatkan dalam kegiatan-kegiatan yang sifat nya seremonial, acara-acara pembukaan kegiatan dan penjemputan tamu daerah yang datang melalui Bandar Udara. “Seni dan budaya di daerah ini pastinya sangat mendukung dengan kehadiran tempat-tempat wisata. Hanya saja belum dimanfaatkan secara baik, ” katanya.
Disisi lain, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan, pengembangan seni dan budaya di daerah yang dipimpinnya ini berjalan dengan baik. Hal ini sejalan dengan adanya tempat wisata yang tumbuh atas inisiatif warga masyarakat dengan memanfaatkan potensi alam dan lahan yang dimiliki. “Pemerintah tidak bisa terlalu I terfensi terlalu kedalam, secara kusus adat dan seni budaya yang ada ditengah masyarakat. Ruang dan kesempatan yang harus ditingkatkan agar pembinaan dan pengembangan seni dan budaya ini terus berkembang. Dinas terkait sudah diberikan mandat untuk memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan oleh para pelaku seni dan budaya, ” ucapnya Awoitauw. (EW)