OPERASI PENCARIAN KORBAN TERJATUH DARI PERAHU DIUSULKAN DITUTUP

 

Timika -Jayapura Post.com ||

Operasi pencarian terhadap salah seorang warga bernama Aladin yang terjatuh dari perahu di pulau Puriri saat membawa logistik ke Kampung Nakai akhirnya ditutup.

Kepala Sub Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika Charles Batlajerry mengatakan, operasi hari ketujuh, jika tidak ditemukan, maka akan diusulkan ditutup berdasarkan UU nomor 29 tahun 2014.

Operasi pencarian hari ketujuh, tim SAR gabungan telah diberangkatkan untuk melakukan pencarian dengan memperluas area pencarian berdasarkan SAR map prediction.

“Update operasi SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, tadi tim rescue sudah diberangkatkan untuk melaksanakan pencarian,” kata Charles di Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika dijalan Yos Sudarso, Rabu (24/8/2022).

Charles menjelaskan, tim yang diberangkatkan fokus pada pencarian yang disesuaikan dengan SAR map prediction yang disesuaikan dengan menghitung kecepatan arus, kecepatan angin dengan titik terakhir korban terjatuh dengan luas pencarian mulai dari muara Portsite hingga pasir hitam.

“Pencarian disekitaran perairan Puriri sampai ke pesisi muara Portsite sampai ke pasir hitam,” ungkap Charles.

Selama operasi pencarian, tim SAR gabungan mengalami kendala, mulai dari cuaca, curah hujan, kecepatan angin dan gelombang tinggi menghambat proses pencarian.

Selain itu, ia juga menambahkan, rata-rata korban hilang di sekitar pulau Puriri karena tidak menggunakan pelampung, jika menggunakan pelampung kemungkinan besar korban akan ditemukan.

“Sebagian besar tidak gunakan pelampung,” tambahnya.

Selain itu kendala lain yang dihadapi yaitu permukaan dasar laut di sekitar pulau Puriri rata-rata pasir bercampur lumpur, sehingga kemungkinan besar korban susah untuk menyelamatkan diri dan terbenam didasar lumpur.

Disinggung jumlah kecelakaan laut, Charles mengungkapkan, telah terjadi 16 kecelakaan laut di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika yang meliputi Kabupaten Asmat, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Kaimana dengan rincian kurang lebih 100 korban, sebanyak 80 korban ditemukan dan 20 korban lainnya dinyatakan hilang sampai saat ini.

“Dalam beberapa bulan ini untuk kasus kecelakaan pelayaran yang melibatkan kapal-kapal yang bergerak dari Pomako Timika menuju ke Asmat maupun Kaimana, kurang lebih ada 16 kecelakaan,” kata Charles. (Rafael).