Ketua Majelis Jemaat GKI Bethania Pos 7 Sentani. Pdt. Alberth Suebu, S Si., saat diwawancarai wartawan di gedung serbaguna Jemaat GKI Bethania Pos 7 Sentani.
SENTANI – Jayapurapost.com|| Klasis GKI Sentani akan melaksanakan Sidang Klasis XIX pada tanggal 3-6 November 2022, bertempat di Jemaat Onomi Flavou, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Setidaknya 48 peserta dan 2 Pos Pelayanan akan ambil bagian dalam sidang ini, karena merupakan momentum yang sangat penting untuk memutuskan program-program kerja 5 tahunan.
Selain itu, juga akan dilakukan pemilihan Badan Pekerja Klasis periode 2022-2027.
Pendeta di GKI Klasis Sentani dan bertugas di Gereja Bethania Pos 7 Sentani, Pdt. Alberth Suebu mengatakan kepengurusan BP Klasis Sentani sedikit mengalami kemunduran karena menjadi satu-satunya, dari 70 klasis di Tanah Papua yang kepengurusannya berganti sebanyak tiga kali.
“Jadi sepanjang periode kepengurusan periode 2017-2022 di GKI Klasis Sentani telah dipimpin oleh 3 orang Ketua Klasis,” ujar Pdt. Alberth Suebu, di Aula Gereja Bethania Pos 7, Kota Sentani, Senin (31/10).
“Pertama Pdt. Toni Wally yang mengalami masalah, kemudian diganti Pnt. Yan Pieter Yom dan selanjutnya Badan Pekerja AM Sinode menunjukkan Pdt. Nelince Wanma menggantikan Pnt. Yan Pieter Yom, dengan dasar memiliki suara terbanyak kedua,” sambungnya.
Menurut Alberth Suebu, Klasis Sentani saat ini harus dipimpin oleh orang-orang profesional karena berada di tengah kota sehingga pekerjaan di Klasis Sentani baik dari segi kepemimpinan maupun dalam program-program kerja harus menunjukkan kemajuan.
Dikatakan, Jemaat-Jemaat di Klasis Sentani merupakan jemaat yang heterogen, dan mereka orang-orang pintar, sementara banyak aset yang ada di Klasis Sentani ini yang tidak dimanfaatkan secara baik.
“Saya sedang memikirkan bagaimana strategi pelayanan kami ke depan, yang pertama, sejak berdirinya Klasis Sentani sampai saat ini tidak memiliki tanah. Saat ini Kantor Klasis berdiri di atas tanah Sinode dan masih bermasalah dengan pemilik ulayat,” ungkapnya.
Dirinya juga menyatakan berkomitmen untuk membangun Klasis Sentani dari sisi infrastruktur, mengerjakan satu gedung klasis yang baik dan dikerjakan secara maksimal.
“Berikutnya, saya akan memperkecil wilayah pelayanan Klasis Sentani, karena Klasis Sentani saat ini melayani 48 jemaat dan 2 pospel. Dalam aturan tata gereja di GKI Papua itu, satu Klasis harus memiliki 15 jemaat. Mengapa? Supaya pelayanannya maksimal dan mendarat di jemaat-jemaat. Sementara dengan kondisi saat ini kita tidak bisa maksimal,” paparnya.
Selanjutnya, kita juga harus melakukan audit sidang-sidang jemaat, apa saja yang sudah dikerjakan dan yang belum dikerjakan, beserta faktor pendukung dan penghambatnya.
“Kesejahteraan pendeta juga harus diperhatikan BP Klasis, seperti pengusulan kenaikan pangkat dan mutasi secara reguler yang harus menjadi perhatian. Sehingga dapat menjadi motivasi atau semangat setiap hamba tuhan melakukan pekerjaannya,” ujarnya.
“Itulah yang kami garis bawahi kepada mereka yang sedang bekerja, dan kami yang sedang mempersiapkan diri maju dalam bursa pencalonan Ketua Klasis Sentani periode 2022-2027,” tambahnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Klasis Baliem-Yalimo tahun 2012-2017 ini mengaku siap memberikan kontribusi nyata jika dipercaya sebagai Ketua Klasis Sentani selanjutnya.
“Dan sesungguhnya semua jabatan yang kami miliki dalam gereja ini adalah jabatan pelayanan, bukan untuk merasa diri kami lebih besar dari orang lain. Sebagai anak Sentani, kami tidak pernah terlepas dengan berdirinya klasis ini,” tegasnya.
Alberth Suebu yang pernah melakukan pekerjaan pelayanan vikaris untuk 14 jemaat di wilayah kerja Wamena ini, menyebutkan jika dirinya, atas ijin Tuhan, telah memenuhi kriteria untuk maju sebagai calon Ketua Klasis Sentani periode 2022-2027.
Untuk diketahui, Pdt. Alberth Suebu saat ini sudah melayani jemaat GKI Bethania Pos 7 Sentani, sejak 2017. Dimana dalam kurun waktu tersebut, dirinya telah memprakarsai dibangunnya menara gereja lengkap dengan loncengnya, pembangunan gedung aula, toilet yang representatif serta pengadaan kendaraan Toyota Veloz, untuk operasional jemaat. (DaniEl)