Caption : BEI Perwakilan Papua melaunching Literasi dan INklusi Pasar Model untuk 1000 guru di kota jayapura,Gran abe hotel (16/11/2022)
JAYAPURA –JAYAPURAPOST.COM || Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua melaunching literasi dan inklusi pasar modal untuk 1000 guru di Kota Jayapura, selain itu BEI juga melaunching galeri investasi dan galeri investasi digital bursa efek indonesia. Kegiatan tersebut berlangsung di Grand Abe Hotel, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Rabu (16/11/2022).
Direktur pengembangan BEI Jefri Hendrik menjelaskan, tujuan pencanangan literasi dan inklusi pasar modal untuk 1000 guru di Kota Jayapura, salah satu cara pasar modal memberikan apresiasi untuk para guru dan menumbuhkan pemahaman terhadap pasar modal.
“Semua ilmu dimulai dari guru, tidak ada satupun ilmu di dunia ini orang lain tau kecuali dari guru. Jadi guru adalah yang terpenting kalau kita mau meningkatkan pemahaman terhadap pasar modal,” terang Jefri Hendrik, kepada awak media usai acara dimaksud.
Sedangkan lanjut dikatakan Jefri, tujuan diresmikannya galeri investasi dan galeri investasi digital bursa efek indonesia yakni untuk meningkatkan literasi pasar modal di Papua.
Total semua ada 22 galeri yang ada di Papua. Dia mengakui ini adalah jumlah yang cukup besar di satu Provinsi. Ini pertanda bahwa masyarakat Papua yang diwakili oleh Perguruan tinggi maupun non Perguruan tinggi antusiasme terhadap pasar modal sudah cukup baik dan meningkat.
“Secara keseluruhan di Provinsi Papua terdapat 27 ribu investor pasar modal, tentu ini masih sangat besar ruang untuk terus bertumbuh,” tandasnya.
Sementara itu, Asisten III Setda Kota Jayapura, Amos Solossa mengatakan, Pemerintah Kota Jayapura Apresiasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku lembaga yang menjalankan aktivitas pasar modal di Indonesia, untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal yang berkolaborasi dengan berbagai stakeholders termasuk pemerintah kota jayapura.
Dengan dilaksanakan kegiatan ini, dirinya mengharapkan kepada para guru dan peserta lainnya untuk dapat memahami mengenai produk investasi di pasar modal, begitu juga dengan cara berinvestasi di pasar modal serta paling penting adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap investasi bodong yang banyak kita dengar di media massa.
“Oleh karena itu, ikuti kegiatan ini dengan baik dan jangan ragu untuk bertanya kepada penyelenggara sehingga pemahaman itu didapatkan dengan sangat baik,” imbuhnya.
Dirinya juga berharap melalui kegiatan ini dapat tercapai target yaitu meningkatnya jumlah pelaku pasar modal dari para guru di kota Jayapura, dan juga meningkatkannya kualitas fasilitas masalah pelaku usaha dalam merealisasikan investasinya.
Kepada PT BEI Perwakilan Papua, Solossa kembali berharap para guru benar-benar diberi pemahaman tentang berinvestasi di pasar modal diperlukan langkah kebijakan konkrit, yang memastikan seluruh instrumen dapat digunakan secara cepat dalam rangka memenuhi target capaian investasi.
Menurutnya, paradigma pelayanan yang inklusif harus mampu diimplementasikan pada berbagai kebijakan, terutama dalam percepatan pelaksanaan wirausaha serta kemudahan pemrosesan pelaku usaha.
“Sebagai wujud dukungan dan keberpihakan pemerintah kota Jayapura dalam mendorong dan meningkatkan perluasan investasi dilakukan dengan adanya kebijakan penyederhanaan administrasi dan lain sebagainya, sehingga akan memberi kemudahan dalam mengembangkan usaha dalam bentuk investasi di pasar dengan nyaman cepat tepat dan transparan,” pungkasnya (Iriani)