Bimtek MRP Sarana Peningkatan Kapasitas Tugas Dan Kewenangan Sekaligus Perkuat  Definisi  Orang Asli Papua

Ketua MRP : Untuk Otsus akan bahas secara detail  definisi orang asli Papua

Caption: Asisten II Setda Provinsi Papua saat membuka Bimtek MRP di Hotel Horison Sentani.

 

SENTANI- JayapuraPost.com – Sebanyak 42 anggota Majelis rakyat Papua mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pimpinan Dan Anggota MRP di Hotel Horison Sentani pada Senin (03/03/25)

Kegiatan ini akan digelar selama 3 (tiga) hari sejak tanggal 3 hingga 5 Maret 2025.

Dengan mengusung tema Optimalisasi tugas dan wewenang Majelis Rakyat Papua,Bimtek ini dibuka secara langsung oleh Pejabat Gubernur Papua yang diwaliki oleh Setiyo Wahyudi Asisten II Bidang Perekononomian Setda Provinsi Papua melalui  penabuhan tifa.

Dalam sambutan  Pj. Gubernur Papua yang dibacakan Asisten II mengatakan kegiatan BImtek  yang diselenggarakan MRP merupakan upaya peningkatan kapasitas dan profesionalisme anggota MRP dalam menjalankan Tugas dan wewenngnya sebagai representasi kultural orang asli papua.

Selain itu MRP memiliki peran strategis di dalam pemerintahan Otonomi Khusus Papua.

“Majelis Rakyat Papua MRP bukan sekadar lembaga formal dalam tata kelola pemerintahan daerah, tetapi merupakan penjaga nilai-nilai adat, budaya, dan hak-hak dasar Orang Asli Papua,” ujar Asisten II Setda Provinsi Papua.

Lebih lanjut dikatakan  Setiyo, MRP sebagai lembaga representasi masyarakat asli Papua diamanatkan untuk melaksanakan tugas penting, seperti pertimbangan terhadap calon kepala daerah, mengawal implementasi kebijakan OTSUS dan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat Papua.

Namun ia ungkapkan   bahwa tantangan dalam implementasi Otonomi Khusus masih sangat kòmpleks.

Setiyo berharap Bimtek ini akan memberi pemahaman yang lebih luas  tentang perubahan regulasi yang dinamis, dan efisiensi anggaran yang terjadi di seluruh Indonesia

“”Tuntutan kepada  MRP akan lebih besar  selain lebih  inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada tetapi juga dalam  menjalankan tugas dan wewenangnya secara optimal.”pungkasnya.

 

Ditempat yang sama Ketua MRP, Nerlince Wamuar mengatakan  Bimtek yang digelar oleh MRP diharapkan para pimpinan dan anggota dapat melaksankaan tugasnya dengan baik.

“Dengan kegiatan bimtek  ini diharapkan untuk semua anggota Majelis Rakyat Papua berjumlah 42 orang untuk terlibat mengikuti kegiatan dengan semua materi yang akan disampaikan oleh narasumber yang di Provinsi Papua bahkan yang dari kementerian dengan baik,” ungkap Ketua MRP usai kegitan pembukaan Bimtek.

Dijelaskan Nerlince bimtek tersebut akan membahas regulasi atau peraturan-peraturan terkait tugas dan wewenang MRP.

“Untuk Otsus sendiri kita akan bahas secara detail  definisi orang asli Papua,” jelasnya terkait materi Bimtek.

Alasannya dengan  mencermati polemik yang masih terjadi dalam pilkada ,Nerlince tegaskan bahwa   MRP telah berjuang agar baik provinsi maupun kabupaten/kota dapat dipimpin oleh orang asli Papua.

” Definisi orang asli Papua sangat penting untuk  memperjelas siapa orang yang layak memimpin di Tanah Papuaini,”pungkasnya

Dalam laporan Ketua Panitia menjelaskan dalam  bimtek ini ada sejumlah narasumber yang akan hadir sebagai pemateri yakni kementerian dalam negeri, dirjen Otsus ,dirjen keuangan ,Biro Hukum Setda Papua, Kepala Bapedda serta akademi uncen yang akan memberikan materi terkait harmonisasi regulasimekanisme pengawasan kebijakan serta strategi advokasi kewenangan dan  kebijakan .

“Selain menerima materi,para peserta juga akan diarahan dalam diskusi publik untuk memastikan bahwa peserta bimtek tidak hanya memahami teori saja tetapi mampu mengaplikasikannya dalam tugas dan tanggung jawab sebagai anggota MRP,”tutupnya. (Redaksi/Lnny)