SENTANI, Jayapura Post.com – Dalam rapat koordinasi bersama seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Jayapura, Kamis (28/8/2025), Bupati Jayapura Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H. menegaskan pentingnya strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.
Menurut Bupati, Kabupaten Jayapura memiliki potensi besar yang bisa digarap lebih maksimal. Mulai dari sektor jasa, pariwisata, perhotelan, restoran, hingga retribusi parkir, semuanya dinilai bisa menjadi sumber PAD yang signifikan jika dikelola secara profesional.
“Capaian PAD harus kita genjot. Jangan terus bergantung pada dana transfer. Semua potensi yang kita miliki harus dikelola dengan baik agar benar-benar memberikan kontribusi untuk pembangunan daerah,” tegasnya usai rapat.
Saat ini, target PAD Kabupaten Jayapura telah mendekati Rp 140 miliar. Namun, Bupati menekankan agar capaian tersebut ditingkatkan menjadi Rp160 miliar pada tahun 2025 dan naik lagi menjadi Rp 170 miliar di tahun berikutnya.
Bupati juga menginstruksikan adanya penataan retribusi parkir dengan sistem yang lebih jelas. Salah satunya melalui penggunaan seragam resmi bagi petugas parkir agar masyarakat merasa yakin pungutan yang dilakukan sah dan masuk ke kas daerah.
Untuk meminimalisir kebocoran, Bupati memastikan mulai Oktober 2025, seluruh sistem retribusi dan pajak daerah akan beralih ke digitalisasi berbasis barcode.
“Tidak ada lagi manual. Semua berbasis digital agar kebocoran benar-benar bisa dihilangkan,” tegasnya.
Selain parkir dan restoran, Bupati juga menyoroti potensi pajak lain, seperti pajak perumahan dan retribusi kebersihan. Ia menilai perlu adanya pembagian yang jelas terkait iuran sampah yang selama ini masih dikelola di tingkat RT/RW, sementara pengangkutannya dilakukan oleh dinas terkait.
“Ke depan harus ada pembagian yang jelas. Sebagian untuk RT/RW, sebagian untuk pemerintah daerah, karena yang mengangkut sampah adalah pemerintah,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan seluruh OPD agar program kerja yang direncanakan harus realistis dan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran serta waktu pelaksanaan.
“Kalau memang waktu tidak cukup dan anggaran tidak ada, jangan dipaksakan. Hentikan saja dan lanjutkan tahun berikutnya. Semua pembayaran proyek harus berdasarkan progres, tidak boleh lagi hanya berdasarkan kesepakatan,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Bupati optimistis PAD Kabupaten Jayapura akan meningkat signifikan dalam beberapa tahun ke depan, sekaligus memperkuat kemandirian fiskal daerah(Redaksi)