Caption : Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika// George Mercy L Randang
Timika,-JayapuraPost.com || Tingginya jumlah kecelakaan laut dan udara di Mimika rata-rata disebabkan beberapa faktor, salah satunya kondisi cuaca.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika George Mercy L Randang mengatakan, faktor penyebab kecelakaan laut maupun udara disebabkan karena faktor cuaca, kondisi kapal, tidak ada alat komunikasi, dan minimnya sumberdaya manusia.
George menjelaskan, dengan ketidaktahuan masyarakat akan kondisi cuaca di wilayah pantai selatan Papua, ada juga masyarakat yang mengetahui kondisi cuaca buruk namum tuntutan ekonomi menjadi alasan mereka harus tetap berlayar.
Walaupun sudah ada peringatan lebih dini oleh pihak Otoritas pelabuhan.
Selain itu, faktor penyebab lainnya kapal yang digunakan tidak dilengkapi dengan alat komunikasi, apabila terjadi insiden dilaut, penumpang kapal setidaknya bisa melaporkan radio pantai, sehingga bisa secepatnya di respon.
Selain itu, perlengkapan safety seperti jaket pelampung yang menjadi standar pun tidak ada. Apabila ada perlengkapan safety, setidaknya bisa meminimalisir atau menyelamatkan korban untuk bisa bertahan hidup dilaut.
“Ada tiga faktor penyebab terjadinya kecelakaan laut, yang pertama karena cuaca, sumberdaya, aset yang mereka gunakan seperti kapal yang tidak siap, tidak ada perlengkapan safety dan alat komunikasi yang tidak maksimal,” kata George saat ditemui di Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika dijalan Yos Sudarso, Distrik Wania, Mimika, Papua, Senin (1/8/2022).
Hampir semua kecelakaan yang terjadi pada kapal-kapal dibawa 30 GT.
“Yang terjadi adalah kapal-kapal yang GT nya kecil, inilah yang mempengaruhi kecelakaan kapal,” ujar George.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut lagi, Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika membagi informasi cuaca ke beberapa grup whatsapp untuk diketahui dan menjadi pertimbangan apabila akan melakukan pelayaran.
“Jadi, kita (Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika) dibantu unsur laut lainnya melaksanakan sharing di grup-grup whatsapp terkait cuaca, dan informasi penting, tetapi tidak mengurangi permasalahan malahan ada intensitas masyarakat yang tidak mengetahui cuaca ekstrim tapi mereka tetap keluar, padahal sudah dikasih peringatan,” ungkapnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tidak usah mengambil resiko yang nantinya akan membahayakan penumpang, sebab pihak yang bertanggungjawab terhadap setiap kecelakaan kapal ialah orang yang mengemudikan kapal.
“Masyarakat jangan terlalu mengambil resiko, karena melihat ada penumpang, karena itu sumber pendapatan mereka, sehingga mereka nekad,” tuturnya. (Rafael )