DISTRIK NAMBLONG SIAP SUKSESKAN KMAN

Caption: Salah satu tarian tradisional papua yang akan dibawakan dalam pelaksanaan KMAN

 

SENTANI, -JAYAPURAPOST.COM || Kepala Distrik Namblong, Yohan Hokoyoku mengatakan, masyarakatnya di Distrik Namblong siap mensukseskan pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ( KMAN) ke- VI di Kabupaten Jayapura.

“Berbagai persiapan sedang kami laksanakan, walaupun saat ini sedang fokus juga di porkab II, ” ujar Yohan saat ditemui di Sentani, Selasa (11/7/2022).

Dikatakan, Distrik Namblong bersama sejumlah Distrik di lembah grime dalam waktu dekat akan melaksanakan FESTIVAL SWAMENING  makanan khas masyarakat grime.

Swamening, kata Hokoyoku,merupakan  makanan pokok yang setiap hari dikonsumsi oleh masyarakat, bahkan dalam acara-acara resmi yang diadakan di lembah grime dan nawa. Bahannya, daun sayur gedi yang digulung, isinya daging, sagu, dan sayuran.

“Dalam festival tersebut selain swamening, ada juga hasil potensi sumber daya alam lain yang akan dipamerkan seperti hasil kerajinan mama – mama dari grime, hasil produksi kakao yang diolah menjadi berbagai makanan dan minuman, kripik pisang grime, dan masih banyak hasil – hasil dan karya masyarakat yang akan dipamerkan nanti, ” jelasnya.

Menurutnya, pernyataan kesiapan sukseskan KMAN secara bersamaan akan di lakukan pada Agustus mendatang bersama seluruh Kepala Distrik di dataran dan lembah Grimenawa.

“Ada sembilan kepala distrik yang menyatakan kesiapan tersebut, tepatnya pada 16 agustus, sehari sebelum perayaan kemerdekaan republik indonesia, ” ucapnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat grimenawa, Korneles Yanuaring menyambut baik rencana sejumlah Kepala Distrik di lembah Grimenawa yang akan melangsungkan festival swamening.

Lebih lanjut, Yanuaring berharap masyarakat adat di wilayah tersebut lebih fokus terhadap lahan dan tanah serta hutan merupakan hak ulayat yang tidak bisa diberikan atau dialih fungsikan.

“Masyarakat adat harus kuat, kompak untuk menjaga semua yang menjadi hak dan warisan mereka. Dalam waktu dekat akan ada kongres masyarakat adat nusantara, masyarakat adat di grimenawa harus pro aktif untuk berdiskusi, memberi masukan tetapi juga mendapat masukan dari masyarakat adat nusantara yang datang kesini, ” ujarnya. (EW)