Dr. Socratez Yoman Klarifikasi Soal Pesta Rakyat Gubernur Papua: Bukan Acara Bakar Batu

Pesta Rakyat momentum awal untuk membangun Papua yang damai, religius, dan sejahtera

JAYAPURA, JayapuraPost.com — Gembala Dr. Ambirek/t G. Socratez Yoman menegaskan bahwa kegiatan “Pesta Rakyat” yang digelar di halaman Kantor Gubernur Papua bukan merupakan acara bakar batu, melainkan kegiatan doa dan ucapan syukur bersama seluruh masyarakat Papua.

Hal ini disampaikan Dr Socratez  Yoman setelah melakukan pertemuan langsung dengan Gubernur Papua, Mathius D. Fakhiri (MDF) pada Selasa, 21 Oktober 2025 di Hotel Swiss-Bel Jayapura.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Papua Matius Fakhiri  menjelaskan secara langsung maksud dan tujuan kegiatan tersebut.

“Kaka Gembala, acara Pesta Rakyat itu rencana saya. Kegiatan Pesta Rakyat di halaman kantor gubernur Papua itu bukan acara bakar batu. Seluruh rakyat Papua datang dan ada doa bersama untuk mengucap syukur kepada Tuhan,” ujar Gubernur Fakhiri sebagaimana disampaikan Dr. Socratez Yoman.

Dr. Yoman mengatakan, penjelasan Gubernur Papua tersebut memperkuat klarifikasi dari Dr. Kenius (Ken) Kogoya, yang sebelumnya telah memberikan catatan kritis dan penjelasan terbuka mengenai tujuan kegiatan Pesta Rakyat.

Menurut Kenius  Kogoya, kegiatan itu bukan inisiatif tim pemenangan atau relawan politik, melainkan inisiatif langsung dari Gubernur Papua Mathius Fakhiri dan Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen sebagai wujud syukur atas amanah yang diberikan rakyat Papua.

“Bahwa yang melaksanakan kegiatan Pesta Rakyat itu bukan keinginan tim pemenangan atau tim kampanye, melainkan niat tulus dari Bapak Gubernur Papua Mathius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen sebagai ungkapan syukur serta ucapan terima kasih kepada rakyat yang telah memberikan dukungan,” jelas Dr. Kogoya dalam pernyataannya.

Dr. Socratez Yoman juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Gubernur Papua, Wakil Gubernur, serta masyarakat atas pernyataannya terdahulu yang menolak rencana Pesta Rakyat tersebut.

“Saya meminta maaf dari hati yang paling dalam atas kata-kata dan kalimat yang tidak layak, terutama jika pernyataan saya melukai hati Bapak Gubernur Matius Fakhiri , Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen, dan semua pihak yang membaca tulisan saya,” ujarnya tulus.

Ia mengakui bahwa setelah mendapat penjelasan dari berbagai pihak, termasuk Gubernur Papua dan  Kenius Kogoya, dirinya memahami bahwa kegiatan tersebut justru bernilai positif dan bertujuan mempererat persatuan serta menumbuhkan rasa syukur bersama masyarakat.

“Saya menyadari pernyataan sebelumnya terlalu berlebihan dan prematur, karena Gubernur baru menjabat beberapa hari. Pesta rakyat yang dilakukan pun bukan menggunakan dana pemerintah, melainkan sumbangan dari BUMN, BUMD, dan mitra pemerintah,” tambahnya.

Dirinya pun memberi  apresiasi dan dukungan terhadap langkah Gubernur Papua dalam menginisiasi kegiatan yang mempersatukan seluruh elemen masyarakat.

Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat menjadi momentum awal untuk membangun Papua yang damai, religius, dan sejahtera (Redaksi Jayapura Post)