DUA LEMBAGA ADAT MIMIKA HADIRI HARI JADI KOTA PALA FAKFAK KE 122 TAHUN

TIMIKA – Jayapurapost.com ||  Dianggap memiliki kontribusi dan dahulu Mimika merupakan bagian administrasi dari Fakfak sebelum menjadi kabupaten sendiri ditahun 1998, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Fakfak secara resmi mengundang dua Lembaga adat di Mimika yakni, Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) dan Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) untuk menghadiri momen peringatan HUT Kabupaten Fakfak ke 122, tanggal 16 November mendatang.

 

Wakil Ketua II Lemasko, Dominikus Mitoro mengatakan, pihaknya diundang bersama Lemasa secara resmi oleh Pemkab Fakfak untuk menghadiri peringatan hari jadi Fakfak.

 

“Kami hadir disana karena undangan resmi dari bupati Fakfak. Jadi ini undangan yang luar biasa dan ini menjadi satu sejarah buat kita semua di Kabupaten Mimika dan khusus orang Mimika (orang kamoro),” kata Wakil Ketua II Lemasko, Dominikus Mitoro, dalam jumpa pers di kantor Putra Otomona Jaya dijalan Budi Utomo, Rabu (9/11/2022) malam.

 

Dominikus menjelaskan, undangan resmi yang dikirim kepada dua lembaga sebagai sebuah penghormatan dari Pemkab Fakfak terhadap masyarakat Mimika.

 

Sebab, bukan tanpa alasan, pada saat jaman penjajahan Belanda, orang tua-tua dari Mimika sudah merantau ke Fakfak. Mereka selalu bersama-sama hingga berpisah ditahun 1998 setelah kabupaten Mimika menjadi sebuah kabupaten.

 

“Sedikit sejarah Kabupaten Fakfak itu dibangun oleh orangtua-tua kita sejak jaman Belanda termasuk suku Mimika. Jadi sejak jaman Belanda itu kita bersatu dan berpisah di tahun 1998, sehingga sekarang kita tetangga,” katanya.

 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Lemasko, Gregorius Okoare a menyampaikan akan menghadiri langsung acara peringatan hari jadi Kabupaten Fakfak, mengingat Kabupaten Fakfak adalah kabupaten induk.

 

“Saya berikan apresiasi bupati Fakfak yang sudah undang secara resmi, kami dua lembaga adat akan hadir. Tidak menutup kemungkinan masyarakat lainnya juga mau ikut,” ungkapnya.

 

Ditambahkan Gery bahwa seusai mengikuti acara peringatan HUT Kabupaten Mimika, kedua lembaga adat akan melakukan upacara cabut adat untuk dibawa pulang kembali ke Timika.

 

“Kita akan atur waktunya, karena disana ada tempat keramat yang dulu orang tua kita bikin secara adat di Kabupaten Fakfak sebagai sakral adat,” ungkapnya. (Rafael)