Caption : Para pemain Persipura saat latihan perdana di lapangan mahacandra uncen
SENTANI-JAYAPURAPOST.COM || , – Kolaborasi deretan Pemain Persipura baik yang senior maupun pemain muda diharapkan dapat mengangkat kembali kejayaan tim berjuluk Mutiara Hitam dari Timur Indonesia ini mencapai puncak kasta Liga Utama Indonesia dari Liga dua, meskipun tinggal beberapa pekan kedepan Liga Dua Indonesia baru bergulir.
Wajah pemain muda seperti Dedy Haryanto dan Anton Mahuze yang merupakan dua penjaga gawang anyar Persipura. Kemudian Irfan Mofu, Frangky Kogoya, Kelvin Wolpi, Eljo Iba, Putra Rumfabe, Rivaldo Anggay, dan Xhan Mayor. Sementara punggawa senior seperti Patrich Wanggi, Yohanis Nabar, Ayub Anto, Imanuel Basna,Yan Nasadit, Yustinus Pae, Ricardo Salampessy, Muhammad Tahir, Ian Louis Kabes, Fridolin Yoku,Gunansar Mandowen, Ramai Rumakiek, Brian Fatari, Patrick Womsiwor, Wulf Horota, Jusack Isir, dan Alpons Migau.
Mantan pemain Persidafon Jayapura, Bertho Monim mengatakan, 60 persen materi pemain adalah muka-muka lama sebagai motifasi bagi para pemain muda yang baru bergabung di Persipura, dan ini akan menjadi satu kolaborasi yang apik dilapangan pertandingan nanti.
Stadion Lukas Enembe, kata Bertho, memiliki dampak yang besar bagi para pemain. Ini semangat baru, dengan cita-cita yang baru untuk mengembalikan kejayaan tim mutiara hitam kembali ke tempat semula seperti 18 tahun yang lalu. “Manajemen, tifosi atau pendukung fanatik persipura, kita jangan baperan dengan kondisi tim yang saat ini berada di liga dua, ini fakta dari kompetisi dan pertandingan yang harus kita terima dan jalani, ” ujar Bertho di Sentani, Kamis (7/7/2022).
Menurutnya, mental juara dari para pemain masih ada, apalagi saat ini berada di homebase yang baru. Stadion yang luar biasa yang menjadi kebanggan seluruh masyarakat Papua, semua masyarakat menginginkan agar Persipura bermain di stadion Lukas Enembe dan disanalah dukungan penuh seluruh masyarakat kepada tim Persipura. “Sebagai mantan pemain, saya cukup merasakan pukulan telak ketika harus berada di liga dua. Tetapi semangat yang sama masih ada ketika dipercayakan berseragam merah hitam. Persipura itu harga mati, jati diri sebagai orang papua, apapun itu pasti mereka berjuang sekuat tenaga untuk kembali kejalur liga satu indonesia, ” jelas Monim.