Gelar Coffee Morning Bersama PGGS SeKota Jayapura,Christian Sohilait Sebut 5 Masalah Sosial Di Kota Jayapura

Caption : Para Pendeta yang tergabung dalam PGGS Kota Jayapura mengikuti Coffe Morning Pemkot Jayapura di Batiqah Hotel Jayapura

 

JAYAPURA | Jayapurapost.com – Pemerintah Kota Jayapura dan Forkopimda menggelar Coffe Morning bersama Persekutuan Gereja  Gereja Se Kota Jayapura (PGGS)  di Batiqah Hotel Entrop Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura pada Rabu (17/07/2024)

Penjabat Walikota Jayapura Christian Sohilait ,ST.,M.Si dalam sambutannya mengatakan ada 5 masalah sosial yang sering terjadi sehingga menjadi program prioritas di Kota Jayapura   yang harus diselesaikan.

Dikatakan Christian Sohilait ,saat ini Pemerintah Kota telah mengeluarkan  5 Surat Edaran  diantaranya larangan menjual Miras, Edaran  Membuang Sampah sembarangan, Parkir Sembarangan, dam pembatasan Mobil Besar tidak masuk Kota jayapura  di siang hari, Edaran tidak ada antrian di SPBU dan Edaran Pemasangan Umbul Umbul menyambut HUT RI Ke 79

“Masalah terbesar yang di Kota Jayapura adalah Sampah , masih terdapat masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan,”ungkap Penjabat Wali Kota Jayapura

Disebutkan Christian Sohilait selain Sampah ,Miraspun masih menjadi perhatian besar  Pemerintah Kota Jayapura saat ini .

Dari berbagai survey ada beberapa yang di ijinkan menjual Miras  dengan waktu yang ditetapkan sampai pukul 22.00 Wit malam ,  diatas jam itu mulai muncul penjual miras ilegal dengan sebutan ,”Ada Ada Sayang,”

“Bukan saja miras yang dijual tetapi ada narkoba dan jual perempuan sehingga ini menjadi perhatian kita bersama dan tidak boleh terjadi di Kota jayapura ini,” tandas Christian Sohilait

Bahkan Ia sebutkan akan ada saksi tegas atas segala kejahatan yang terjadi di Kota Jayapura.

Selain Sampah dan Miras ,Penjabat Walikota Jayapura  juga katakan  terkait masalah penerangan dimana masih ada beberapa lokasi yang sering terjadi kejahatan  akibat tidak  ada penerangan dijalan jalan.

“Ada beberapa tempat yang menjadi lokasi orang melakukan kejahatan karena kurangnya penerangan, dan Pemkot Jayapura telah memasang 280 lampu yang sudah dinyalakan di sepanjang Holtekamp dan jalan altelnatif dan sementara  diusahakan lagi sekitar 300 an untuk dipasang  dibeberapa lokasi ,”terangnya.

Diakui Christian Sohilait  walaupun Pemkot telah berusaha menyiapkan penerangan tetapi masih ada juga yang melakukan kejahatan bahkan dengan sengaja merusak penerangan yang telah dipasang Pemerintah Kota Jayapura

“Karena itu kami butuh kekutan besar masyarakaty  yang bisa membantu Pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah sosial di Kota Jayapura dimana didalamnya ada  Para Pendeta yang memiliki Jemaat.”imbuh Penjabat Walikota Jayapura.

“Orang yang berbuat kejahatan pastilah orang yang ada dalam  sebuah jemaat , kecuali jika orang tersebut tidak memiliki agama ”tegasnya

Karenanya  Ia berharap dukungan para Tokoh Agama khususnya para Pendeta –pendeta yang ada dalam PGGS SeKota Jayapura  untuk memberi perhatian serta pembinaan kepada para jemaatnya sehingga bisa membantu Pemerintah dalam mengurangi angka kejahatan di Kota Jayapura.

Sementara itu Ketua Umum  PGGS Kota Jayapura  Pdt Isak Semuel Deda,M.Th  mengatakan Para Pendeta yang tergabung dalam PGGS Kota Jayapura memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah sosial di Kota Jayapura ini.

“Mewujudkan  kota yang aman ,tertib , bersih merupakan  pikiran besar dari persekutuan gereja-gereja sekota Jayapura di mana kami membawanya di dalam apa yang kami sebut dengan visi transformasi Kota  sehingga bisa berjalan dengan baik ,”tutur Pdt Isak Deda

Pendeta Isak Semuel Deda mengatakan  PGGS Kota Jayapura ingin  mengerjakan hal-hal yang penting dan baik sehingga semua hal bisa berlangsung dengan baik di kota Jayapura.

“Harapan besar kami adalah pada waktu kita bicara tentang kebersihan maka semua orang akan terlibat di dalam kebersihan bersama-sama untuk menjaga lingkungannya sehingga  menjadi kota yang bersih begitupun dengan masalah  ketertiban lalu lintas, orang secara tertib membawa kendaraannya dan kemudian menggunakan helm dan lain sebagainya,” harapnya.

“ Melalui pertemuan  seperti ini para pemimpin gereja akan mulai membangun kesadaran kepada umatnya untuk mengerjakan hal-hal penting di kota kita ini sebagai wujud Transformasi Kota,”pungkasnya (Redaksi/Tia)