Caption : Penyematan Tanda Peserta Oleh Pj Sekda Robby Kepas Awi
JAYAPURA | Jayapurapost.com – Sidang Jemaat merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya dimana dalam sidang jemaat akan dilakukan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program pelayanan,anggaran, dan belanja jemaat tahun 2023 serta merumuskan dan menyusun program pelayanan anggaran pendapatan dan belanja jemaat tahun 2024.
Demikian yang disampaikan oleh Penjabat Sekda Robby Kepas Awi saat menyampaikan sambutan Pemerintah Kota Jayapura dalam kegiatan Sidang Jemaat ke XXXI GKI Petrus Waena Distrik Heram Kota Jayapura ,Sabtu (18/11/2023).
Dikatakan Penjabat Sekda Robby Kepas Awi bahwa sesuai tema besar yang diusung GKI DiTanah Papua Kasih “Kristus Menggerakkan Kemandirian Gereja Mewujudkan Keadilan,Perdamaian, dan Kesejahteraan” serta sub tema melalui Sidang Jemaat XXXI GKI Petrus Waena bertekad menata diri menuju Gereja yang dewasa,mandiri dan misioner memberikan arah yang sangat jelas sebagai umat kristiani tetapi juga sebagai warga jemaat berkala serta GKI DiTanah Papua
“Tema dan sub tema yang diusung dalam Sidang Jemaat XXXI GKI Petrus Waena mencerminkan panggilan kita untuk mengikuti teladan kasih Kristus yang tidak hanya memberikan hidupnya bagi kita tetapi juga menggerakkan kita untuk bertindak dalam cinta dan pelayanan,”kata Pj Sekda Robby Kepas Awi
Kasih Kristus menggerakkan Kemandirian Gereja
Dalam tata Gereja GKI DiTanah Papua tahun 2022 Bab 9 pasal 24 dan dijabarkan dalam peraturan jemaat pasal 16 menjelaskan tugas sidang jemaat yaitu melaksanakan evaluasi program, kerja pelayanan dan menetapkan anggaran Belanja Gereja atau APBG jemaat di tahun pelayanan berikutnya ,menerima laporan pertanggung jawaban majelis jemaat serta menetapkan program kerja gereja di Jemaat ,menetapkan rencana, anggaran pendapatan dan belanja jemaat ,
Melalui Sidang Jemaat XXXI warga jemaat diharapkan dapat menatap masa depan dengan tekad yang kuat untuk menjadikan GKI Petrus Waena sebagai Gereja yang dewasa dalam iman dalam pelayanan dan mampu memberikan teladan bagi masyarakat sekitar sehingga GKI Petrus Waena akan tumbuh menjadi Gereja yang tangguh dalam menghadapi perubahan zaman.”ucap Pj Sekda
Selain itu kata Robby Awi, Gereja juga harus bertekad mandiri melalui membangun sumber daya jemaat dan menjadikan sebagai wadah untuk memberdayakan setiap anggota jemaat untuk berperan aktif dalam kehidupan menggereja selanjutnya menuju Gereja yang misioner yang membawa cahaya dan kasih Tuhan kepada sesama .
“Saya berharap kepada peserta sidang jemaat untuk menjadikan sidang jemaat ini sebagai forum untuk merencanakan dan memperbaiki program yang belum terlaksana bukan menjadikannya sebagai tempat untuk menunjukkan keegoisme masing masing tanpa menghargai satu dengan yang lain,” harapnya
Kemudian Robby Awi mengajak jemaat GKI Petrus untuk membangun kesadaran tentang arti pentingnya toleransi sehingga mampu mewujudkan Bhineka Tunggal Ika di Negeri Matahari terbit Port NUmbay
“Saya mau tegaskan perbedaan harus menjadi kekuatan bukan menjadi alat perpecahan maka marilah kita bangun kehidupan yang memiliki persekutuan,kesaksian dan pelayanan.’’imbuhnya
Hadir dalam kegiatan ini BP GKI Klasis Sentani yang diwakili Wakil sekretaris Pnt.Pitter.Walli.S.Par yang sekaligus membuka secara resmi Sidang Jemaat XXXI GKI Petrus Waena melalui Penabuhan Tifa.
Pdt Hosea Taudufu ,S.Th selaku Ketua PMHJ mengungkapkan tema besar yang dikeluarkan Sinode GKI Di Tanah Papua harus digunakan sebagai arah untuk evaluasi dan pengambilan keputusan dalam penetapan hasil sidang jemaat di seluruh Jemaat Klasis.
“Tujuannya supaya setiap program kerja yang di tetapkan dalam Sidang jemaat harus sejalan dengan Kasih Kristus,sejalan dengan arah Sinode ,Klasis bahkan di jemaat jemaat.”ujar Ketua PMJH GKI Petrus waena
Sesuai Hasil Sidang Sinode ke 18 di waropen ,Gereja telah menetapkan arah bahwa di tahun 2023 dengan tema adalah pembaharuan dan tahun 2024 adalah Pemberdayaan.
“ Nilai pembaharuan yang dimaksud adalah seperti Mimbar Utama yang harus diatasnya terdapat Alkitab,lalu mimbar dua sebelah kanan pindah di sebelah kiri,lalu awalnya meja altar di penuhi dengan berbagai atribut dekorasi dan pernak pernik harus di kosongkan ,yang ada diatasnya hanyalah 7 kaki dian ,termasuk didalamnya pembaharuan liturgi,”bebernya
Menurut Pdt Hosea program pembaharuan ini sangat menolong Gereja dalam bentuk keserasian baik tingkat Sinode,Klasis maupun jemaat.Terlihat dengan jelas Gereja sudah memulai sebuah pembaharuan yang signifikan.
Tahun 2024 melalui evaluasi dan penetapan Rencana Program kerja (Renja) dengan tema Pemberdayaan agar Gereja dalam Visi dan Misinya dapat tercapai.
Kepada Wartawan Media Online ini,Basuki Warinussy selaku Ketua Panitia menjelaskan bahwa pelaksanaan Sidang jemaat GKI Petrus Waena diikuti oleh sekitar 154 orang terdiri dari Pemerintah Kota jayapura,Badan Pekerja Klasis Sentani ,Para Hamba Tuhan yang melayani GKI Petrus Waena,dan seluruh unsur yang ada di Jemaat berupa PKB,PW,PAM,PAR dan unsur unsur.
“Sidang Jemaat kali ini berbeda dengan sidang sidang jemaat sebelumnya menyangkut perubahan yang terjadi sesuai hasil Sinode Ke 18 di waropen,diharapkan dengan hasil sidang jemaat ini merupakan barometer untuk melangkah di tahun 2024 dengan proses perubahan yang terjadi dari Sinode ,” terang Basuki
Masih dikatakan Basuki bahwa perubahan perubahan mendasar ini memberi ruang kepada jemaat untuk melangkah bersama dalam melaksanakan program kerja di Tahun 2024
Dikesempatan yang sama dilaksanakan launching dan sosialisasi Tangan Kasih Gerejawi “ Perlindungan Bagi pekerja Gerejawi dan warga jemaat GKI Petrus Waena GKI Klasis Sentani.
(Redaksi/lann)