SENTANI | Jayapurapost.com – Wakil Ketua Kelompok Kerja (Waket Pokja) Agama Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua, Izak Randy Hikoyabi menghadiri acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang digelar di Istora Papua Bangkit, Kompleks Stadion Utama Lukas Enembe (SULE), Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat, 28 Juni 2024 malam.
Kegiatan KKR ini digelar oleh Polda Papua bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Damai di Papua 2024.
Kegiatan yang dihadiri ribuan umat Kristiani itu mengangkat tema, “Bangkit dan Bermazmur Bagi Kristus Menuju Pilkada Damai di Tanah Papua”.
Menurut Izak Hikoyabi, bahwa acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) ini patut diapresiasi dan disyukuri.
“Kita bersyukur bahwa momentum dalam pelaksanaan Pilkada di tanah Papua itu, kita sudah teruji dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang besar sebelumnya. Misalnya, dalam pelaksanaan Pileg 14 Februari kemarin di tanah Papua juga berlangsung dengan sukses. Hal itu juga banyak kegiatan-kegiatan kerohanian yang dikerjakan. Demikian juga, kita kilas balik kebelakang lagi itu ada event PON XX itu juga berlangsung sukses,” tuturnya ketika dikonfirmasi wartawan media online ini usai kegiatan KKR tersebut, Jumat, 28 Juni 2024 malam.
“Sehubungan dengan pelaksanaan Pilkada di tanah Papua, selaku Wakil Ketua Pokja Agama MRP Provinsi Papua itu saya menilai dengan adanya kegiatan KKR yang bertajuk, ‘Bangkit dan Bermazmur Bagi Kristus Menuju Pilkada Damai di Tanah Papua’, jadi kegiatan ini sangat penting sekali yang diselenggarakan oleh Polda Papua bekerjasama dengan FKUB Provinsi Papua dengan melibatkan persekutuan dan denominasi gereja-gereja, serta komponen masyarakat yang lain,” ujarnya menambahkan.
Sambung Izak Hikoyabi, memang sangat penting sekali dalam suasana menghadapi tahapan pelaksanaan Pemilukada yang sedang berlangsung saat ini.
“Yang mana, kita akan laksanakan pendaftaran pasangan bakal calon (Paslon) pada 27 Agustus 2024 nanti. Cara yang paling tepat, juga cara yang paling bagus dan cara yang paling aman menjelang Pilkada ini adalah kita melakukan kegiatan-kegiatan spiritual dan rohani yang sudah dilaksanakan oleh Polda Papua bekerjasama dengan FKUB Provinsi Papua dengan melibatkan persekutuan dan denominasi gereja-gereja yang lain,” ucapnya.
Kegiatan spiritual dan rohani ini bukan hanya di Provinsi Papua saja, kata Izak, mungkin di malam hari ini puncaknya pada tanggal 28 Juni 2024.
“Akan tetapi, kegiatan kerohanian seperti ini sudah diselenggarakan di sejumlah wilayah lain seperti di Merauke, Wamena, Nabire, Timika, Byak, Waropen dan Serui. Inikan sangat luar biasa sekali, maka kami dari MRP menilai pekerjaan Tuhan yang sedang dikerjakan oleh orang-orang kunci di tanah Papua dalam hal ini pak Kapolda itu menandakan cara yang paling tepat agar proses pelaksanaan tahapan demi tahapan Pilkada di tanah Papua itu akan berjalan dengan aman, damai, sukses dan terkendali,” katanya.
“Kenapa diperlukan itu, karena kita tahu banyak persoalan-persoalan yang sering terjadi dalam penyelenggaraan pemilu. Oleh karena itu, dengan cara apa kita harus melaksanakan Pemilukada yang damai itu salah satu dan paling utama adalah doa, puasa dan bahkan ibadah-ibadah KKR seperti ini dengan cara mengimbau ummat atau masyarakat, untuk tetap menjaga kerukunan, menjaga kedamaian dan menjaga solidaritas, serta menciptakan kondisi yang aman, damai dan tenteram menuju pelaksanaan Pilkada pada 27 November mendatang,”.
“Selaku anggota MRP, saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pihak Polri dan jajarannya yang punya hati, untuk menggerakkan kegiatan keagamaan atau kerohanian seperti KKR malam ini dan kemarin ada tabligh akbar yang juga sudah diselenggarakan. Ini semuanya kita dorong untuk menciptakan suasana yang aman dan damai. Kami dari MRP sampaikan terima kasih banyak kepada pak Kapolda beserta jajaran, juga ucapan terima kasih kepada pihak FKUB Provinsi Papua dan persekutuan gereja-gereja,” ucapnya.
Tambahnya, kegiatan KKR ini dilakukan bukan hanya di momentum Pilkada saja. Tetapi, setelah pelaksanaan Pilkada selesai diharapkan kepada pemerintahan yang akan datang agar kegiatan kerohanian seperti ini dapat menjadi budaya atau row model.
“Siapapun calon pemimpin Gubernur/Wakil Gubernur maupun Bupati/Walikota yang terpilih nanti, semoga kegiatan-kegiatan rohani seperti ini terus kita kembangkan dan lebih tingkatkan lagi menjadi budaya bersama. Supaya seluruh umat di tanah Papua ini dapat mengikis hal-hal yang negatif, juga diarahkan untuk melakukan proses Pilkada dengan baik, bermasyarakat dan berkompetisi dengan baik. Serta, nama Tuhan itu kita tinggikan dan muliakan lewat kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” pungkas pria yang juga Ketua Pansus Pilkada MRP Provinsi Papua. (Fan)