Caption : Pengurus IWSS Provinsi Papua dilantik oleh Ketua Umum PP IWSS Dra. Hj. Andi Nurhiyari, M.Si., di Hotel Mercure, Jalan Ahmad Yani, Kota Jayapura, Papua, Jumat, 2 Desember 202
Sentani-Jayapurapost.com || Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (PW IWSS) di Provinsi Papua akhirnya terbentuk dan Hajja Rukiyah Ariadi resmi dipilih sebagai Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Wanita Sulawesi Selatan di Provinsi Papua. Rukiyah Ariadi dipilih secara aklamasi.
Pada Jumat, 2 Desember 2022, Hajja Rukiyah Ariadi dilantik secara resmi oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) IWSS, Dra. Hj. Andi Nurhiyari, M.Si., di Hotel Mercure, Jalan Ahmad Yani, Kota Jayapura, Papua.
Pelantikan tersebut dihadiri perwakilan Pemerintah Provinsi Papua, perwakilan BPW KKSS Papua, pengurus BPD KKSS Kota Jayapura, Anggota DPR Papua yang juga Ketua DPP KKM Bone Papua H. Darwis Massie, S.E., pengurus cabang IWSS kabupaten/kota, para ketua organisasi wanita di Provinsi Papua, tokoh masyarakat Bugis-Makassar dan Toraja menyaksikan pelantikan ketua dan pengurus IWSS Provinsi Papua periode 2022-2027.
Ketua Umum Pengurus Pusat IWSS Hj. Andi Nurhiyari berharap ketua dan pengurus Ikatan Wanita Sulawesi Selatan Provinsi Papua yang baru dilantik ini lebih baik lagi dari kepengurusan IWSS yang sebelumnya.
“Ada program yang sebelumnya sudah dilaksanakan, yang baik dilanjutkan. Program yang kurang tepat, mungkin kita cari atau buat program yang lebih tepat. Untuk itu, kami berharap pengurus IWSS yang baru dilantik dapat menjalankan program sosial guna membantu masyarakat di Provinsi Papua yang kurang mampu dan yang mengalami musibah,” papar Andi Nurhiyari ketika dikonfirmasi wartawan media online ini, Senin (5/12/2022).
Selain itu, melalui pelantikan pengurus IWSS ini, diharapkan dapat membangun hubungan kekeluargaan, persaudaraan, kebersamaan dengan dasar gotong royong, musyawarah mufakat dan bersinergi dalam pembangunan daerah, serta mengembangkan nilai-nilai budaya di daerah lokal.
“Kita inikan semuanya perantau, walaupun kita semua berada di tanah rantau tetap harus menjaga nilai-nilai leluhur kita yang ada di Sulawesi Selatan. Misalnya, bahasa ibu atau bahasa Bugis itu tidak lama lagi akan punah berdasarkan suatu penelitian, karena penuturnya lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia. Kalau bisa ibu-ibu Sulawesi Selatan selalu menggunakan bahasa daerah seperti bahasa Bugis dalam setiap pertemuan,” ujarnya.
“Kemudian, pengurus IWSS yang baru dilantik ini harus mendukung program pemerintah dan bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam setiap melaksanakan program-program kerjanya yang bisa disinergikan dengan program pemerintah,” tukasnya. (EW)