(Caption Foto): Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Adat Tongkonan IKT Kabupaten Jayapura, oleh Wakil Bupati Jayapura terpilih Haris Richard Yocku, di Bukti Tongkonan IKT Kabupaten Jayapura, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Rabu, 29 Januari 2025
SENTANI – Jayapura Post.Com-Guna merangkai kebersamaan, Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Kabupaten Jayapura membangun Tongkonan (Rumah Adat Suku Toraja) di Bukit Tongkonan IKT, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Rabu, 29 Januari 2025.
Kegiatan pembangunan Tongkonan diawali dengan prosesi peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati Jayapura terpilih Haris Richard Yocku, Anggota DPRK Jayapura Natalia Desi Sulle, tokoh gereja, tokoh adat, perwakilan pemerintah kampung, Ketua IKT Kabupaten Jayapura Jhoni Lumbaa, Sesepuh IKT Kabupaten Jayapura Yunus Sarong, Ketua Panitia Henry Renyaan, perwakilan IKT Wilayah I-VIII Kabupaten Jayapura dan perwakilan awak media.
Dalam pelaksanaan prosesi peletakan batu pertama yang diwarnai hujan deras ini, juga dilanjutkan dengan pelaksanaan ibadah lepas sambut tahun 2024 ke tahun 2025.
Rumah Tongkonan ini adalah bangunan pertama setelah sejak puluhan tahun lalu masyarakat Toraja mulai berdomisili di Kabupaten Jayapura. Puluhan tahun lamanya mereka punya harapan untuk mempunyai rumah adat bersama dan impian ini mulai terwujud dengan peletakan batu pertama.
Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Kabupaten Jayapura, Jhoni Lumbaa mengatakan pembangunan gedung Tongkonan ini berdiri diatas tanah seluas 1 hektar. Dengan komposisi bangunan utama diatas tanah seluas 1 hektar itu akan dibangun pertama adalah gedung serbaguna (GSG) dengan kapasitas 650 orang. Selanjutnya, pembangunan kedua adalah rumah adat Tongkonan, serta terdapat lumbung..
“Jadi, yang dibangun pertama itu adalah gedung serbaguna yang bisa menampung 650 orang. Dan, pembangunan kedua itu adalah rumah adat yang berbarengan dengan lumbung,” sebutnya kepada sejumlah wartawan usai acara lepas sambut dan peletakan batu pertama pembangunan gedung Tongkonan, Rabu, 29 Januari 2025 sore.
“Kita bangun gedung serbaguna terlebih dahulu agar kita bisa pakai dan juga berguna, serta bisa mencari dana untuk pembangunan rumah adat Tongkonan yang asli atau sama seperti di Tana Toraja. Dengan hadirnya rumah adat Tongkonan ini bukan untuk gagah-gagahan, tetapi kami hadirkan Tongkonan ini untuk menunjukkan kami anak adat dari Toraja juga menghargai kita semua yang ada di daerah ini,” sambungnya.
Berikutnya, Jhoni Lumbaa juga menyampaikan, bangunan Tongkonan sebagai rumah adat dan juga lambang identitas suku Toraja.
“Tongkonan punya arti yang sangat dalam, ibaratkan sebagai ibu yang mengayomi anak-anaknya. Artinya, apabila ada persoalan yang terjadi tidak perlu kita bawah kepada pihak berwajib. Akan tetapi, kita selesaikan di dalam rumah adat Tongkonan dengan cara musyawarah bersama guna menyelesaikan persoalan dengan cara bersama-sama,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, pembangunan Tongkonan sebagai bagian dari eksistensi warga IKT Kabupaten Jayapura dan juga upaya memelihara adat istiadat di tanah rantau.
“Sekian lamanya kita menanti Tongkonan di Kabupaten Jayapura, apalagi daerah ini merupakan kabupaten induk dan tertua di Provinsi Papua. Terlebih di kabupaten-kabupaten lainnya sudah berdiri bangunan Tongkonan. Kemudian, kita juga bisa melihat antusias warga Toraja yang sangat luar biasa sekali di acara peletakan batu pertama pada hari ini yang sudah lama menantikan adanya bangunan Tongkonan di daerah ini,” katanya.
“Kita sebagai warga Toraja yang berada di Kabupaten Jayapura, khususnya di Doyo Lama Distrik Waibhu, kita siap bersama-sama membangun keberagaman dengan masyarakat adat setempat demi terwujudnya pembangunan di daerah ini,”.ucapnya
“Oleh karena itu, kami harapkan ada perhatian dari warga Toraja kedepannya untuk bisa menyelesaikan pembangunan ini. Kemudian, dari peletakan batu pertama pembangunan Tongkonan jangan hanya diawal ini saja. Tetapi, ada perhatian lebih untuk keberlanjutan dari pembangunan rumah adat tersebut,” pinta Jhoni Lumbaa.
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Suku Sentani (DASS), Origenes Kaway menyampaikan rasa syukur dan juga apresiasi kepada Ikatan Keluarga Toraja (IKT) atas setiap dukungan dan kerja sama untuk pembangunan di wilayah Sentani.
“Sebagai ketua dewan adat Suku Sentani, saya bersyukur sekali. Karena mereka bisa memilih Sentani dan terlebih khusus Doyo Lama sebagai tempat untuk mereka membangun rumah adat (Tongkonan),” ujar Origenes Kaway yang juga Ondofolo Kampung Bambar ini ketika menjawab pertanyaan wartawan media online ini.
“Mari kita kerja sama agar semua pembangunan bisa berjalan di Kabupaten Jayapura ini, terlebih khususnya di Doyo, Distrik Waibhu. Sekali lagi kami sangat bersyukur, karena ketika bangunan Tongkonan itu berdiri disini pasti akan menarik banyak hal dan juga bisa memberikan dampak positif dari sisi ekonomi kepada masyarakat adat setempat,” tukas pria yang juga Anggota DPR Papua ini.
Untuk diketahui, rumah adat Tongkonan merupakan salah satu rumah tradisional masyarakat Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Tongkonan adalah rumah adat orang Toraja yang merupakan sebagai tempat tinggal, kekuasaan adat dan juga perkembangan kehidupan sosial budaya orang Toraja. (Fan)