Caption : Jilo Valeria terpilih sebagai Duta HIV Aids Tahun 2024 Tingkat Kota jayapura.
JAYAPURA | Jayapurapost.com – Ikatan Warna Warni Jayapura (IWAJAH) dan Rombongan Jayapura Peduli (ROJALI) menggelar Malam Grand Final Pemilihan Duta HIV Aids Kota Jayapura Tahun 2024 di Hotel Horison Kotaraja,Kota Jayapura,Kamis (22/04/24)
Pemilihan Duta HIV Aids Kota Jayapura diiukuti 35 Finalis ,setelah melalui penyaringan 16 peserta dinyatakan berhasil melenggang untuk meraih 3 besar sebagai Duta HIV Aids Kota Jayapura.
Alhasil 3 Finalis berhasil menjadi Duta HIV Kota Jayapura Tahun 2024 yakni Juara 1 diraih oleh Jilo Valeria ,Juara II oleh Gebby farizha Anastasya dan Juara III diraih oleh Inayah valeria jasmin
Kesuksesan penyelenggaraan Pemilihan Duta HIV Aids Kota Jayapura mendapat Apresiasi dari Penjabat Walikota Jayapura Dr Frans Pekey.,M.Si yang turut hadir didampinggi Ketua TP PKK Kota Jayapura sekaligus membuka secara resmi malam grand final Pemilihan Duta HIV Aids Kota Jayapura.
Penjabat Walikota Jayapura dalam sambutannya mengatakan setiap manusia sebagai ciptaan Tuhan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan diskriminasi terhadap orang lain.
“Saya sangat mengapresiasikan apa yang dialkukan Rojali dan Iwaja berkolaborasi dengan Komisi HIV Aids untuk menggelorakan Stop Stigma dan Diskriminasi kepada saudara saudara kita yang terdampak HIV Aids ,” kata Penjabat Walikota Jayapura Frans Pekey
Menurut Frans Pekey,setiap manusia memiliki peran masing masing dan harus berkontribusi untuk melakukan kebaikan kebaikan dalam membangun harmoni menjaga solidaritas ditengah kemajemukan masyarakat di Kota Jayapura.
“ Tugas kita semua bertanggung jawab untuk membangun kota Jayapura dalam berbagai peran disemua aspek sesuai dengan kreativitas kemampuan dan keterampilan yang Tuhan berikan kepada kita semua,”sambungnya
Frans Pekey berharap Duta HIV Aids yang terpilih terus mengambil peran memberi edukasi pencegahan Penularan HIV Aids di segala komunitas.
“ Duta HIV Aids harus berperan aktif dalam strategi edukasi sehingga target 90 % masyarakat paham akan bahaya HIV Aids dan target 3 Zero di tahun 2030 dapat tercapai, dan yang paling penting tidak ada lagi stigma dan diskriminiasi terhadap para penderita ODHIV,’’pungkasnya.
Sementara itu ketua IWAJA Kota Jayapura Aji Mila mengungkapkan ungkapan terimakasih kepada pemerintah Kota Jayapura dalam hal ini Penjabat Walikota Jayapura atas segala dukungannya selama ini kepada IWAJA dan ROJALI dikota Jayapura.
“ Kami sangat bangga kepada Penjabat Walikota Jayapura yang tidak memandang kami sebelah mata tetapi terus memberi dukungan kepada kami khususnya pelaksanaan pemilihan Duta HIV Aids berjalan sukses dan lancar ,” ungkap Ketua IWAJA yang akrap disapa Kak Mila.
Senada dengan itu Ketua Rojali Papua Jaya Aurha Firzha Prastiwi mengatakan sangat bangga menjadi bagian dari populasi kunci.
“Walaupun kami dianggap sebagai populasi kunci tapi kami hadir menembus batas perbedaan untuk mengkampanyekan kebaikan bersama,dengan berjejaring dengan berbagai stakeholder dalam mendukung program pemerintah terkait isu HIV.”ungkap Aurha Flock
Selain itu Aurha menyebutkan dalam malam pemilihan ini kita juga sedang merayakan International Day Against Homophobia, Biphobia, Interphobia, and Transphobia (IDAHOBIT).
Ia berharap melalui momen ini pentingnya menjaga keberagaman, kesetaraan, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia bagi semua individu, dan kita semua terus berjuang untuk menciptakan dunia yang lebih adil, inklusif, dan ramah bagi komunitas keberagaman di seluruh dunia.
Diakuinya Diskriminasi, stigma, dan ketidaksetaraan akses terhadap layanan kesehatan masih terus menyasar kelompok keberagaman gender dan terus menerus menggeruk hak sebagai warga negara.
“Karenanya kami dari Rojali Papua dan iwaja mengajak seluruh masyarakat agar turut serta berpartisipasi dalam memerangi segala bentuk diskriminasi, stigma dan kekerasan terhadap komunitas di Papua., ” ujar Aurha Flock
Kepada Wartawan Hellen Pingkan Anastasia selaku ketua panitia yang juga merupakan Sekertaris IWAJA menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan IWAJA dan Rojali dalam mengkampanyekan HIV Aids di tengah tengah masyarakat.
Dikatakannya,sebelum malam Grand Final telah dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya pembekalan kepada finalis diantaranya pembekalan HIV Aids ,bahaya narkoba dan isu gender dan seksualitas yang ada di Indonesia.
“ Tujuan kegiatan ini kami ingin mencari keterwakilan Trans Puan dalam menyuarakan program pemerintah tentang 3 Zero agar tahun 2030 tidak ada kasus baru HIV Aids di Kota Jayapura ,” tutup Hellen Pingkan Anastasia
Diketahui keberadaan Komunitas IWAJA dan ROJALI sudah ada se sejak beberapa tahun di Kota Jayapura namun sempat vakum dan baru dua tahun ini mulai lagi aktif dengan kegiatannya. (Redaksi/Tia)