KADINKES BERSAMA STAFNYA PLESIRAN KE THAILAND, INI KATA SEKDA

(Caption Foto): Sekda Kabupaten Jayapura, Dr. Hana S. Hikoyabi, M.KP

 

*Hana Hikoyabi: Senang e, Jadi Kepala Dinas, Terus Pi Jalan-jalan Tiap Tahun

 

SENTANI | JAYAPURAPOST.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura, Dr. Hana S. Hikoyabi, M.KP., akhirnya memberikan tanggapan terkait Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Jayapura Khairul Lie bersama sejumlah stafnya yang melakukan plesiran (jalan-jalan sambil liburan) ke luar negeri tepatnya ke Thailand disaat Puskesmas Komba dipalang oleh masyarakat adat setempat.

Hanna Hikoyabi pun menjelaskan, terkait perjalanan anak buahnya bersama sejumlah staf di Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan ke luar negeri tepatnya ke Thailand itu, dirinya mengaku tidak mengetahui agenda dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie dan stafnya yang melakukan perjalanan ke luar negeri.

“Saya tidak tahu, apakah itu agenda perjalanan resmi atau mereka pergi karena sudah ada jadwal. Yakni, jadwal jalan-jalan kah ataukah ada jadwal kegiatan lain. Tetapi, sebagai kepala dinas yang bertanggungjawab, Dinas Kesehatan harus bertanggungjawab menyelesaikan pemalangan yang ada di (Puskesmas) Komba,” ujarnya ketika menjawab pertanyaan wartawan media online ini usai dirinya menghadiri pembukaan Rapat Paripurna Masa Persidangan I DPRD Kabupaten Jayapura, di Hotel Grand Alisson, Sentani, Selasa, 23 Januari 2024 sore.

Untuk itu, Mama Sekda sapaan akrabnya itupun meminta agar Dinas Kesehatan untuk segera menyelesaikan persoalan pemalangan ini. Karena, menurutnya jika hal ini terus dibiarkan, maka akan mempengaruhi seluruh aspek layanan kesehatan masyarakat yang ada di Komba dan sekitarnya.

“Tidak boleh kasih ke tim Tanah. Tapi, Dinas Kesehatan harus bertanggung jawab terhadap Puskesmas Komba, karena ini pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan tidak boleh diabaikan. Jadi, Dinas Kesehatan harus selesaikan pemalangan di Komba,” pintanya.

Selain itu, dirinya menuturkan, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tidak boleh diabaikan. Oleh sebab itu, dirinya meminta agar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura untuk segera kembali ke Jayapura dan menyelesaikan persoalan pemalangan ini.

“Urus dulu kesehatan masyarakat di Kabupaten Jayapura, bukan ke luar negeri. Itu yang saya stressing dan tidak boleh mengabaikan kesehatan masyarakat. Satu haripun itu tidak boleh terjadi,” tuturnya.

Mama Sekda juga mempertanyakan mengapa pemalangan itu dapat terjadi. Lebih lanjut dikatakannya, jika Puskesmas Komba itu dipalang, maka dapat dipastikan ada suatu hal yang tidak beres.

“Senang e jadi kepala Dinas, terus pi jalan-jalan tiap tahun e. Sekda saja tra pernah pi jalan-jalan,” bebernya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Puskemas Komba, Kampung Yobeh, Distrik Sentani, dipalang oleh masyarakat adat pemilik hak tanah ulayat.

Dari pantauan media online ini di lokasi, selain pintu pagar masuk ke puskesmas itu ditutup dan digembok, juga sebilah bambu dengan panjang sekira 3 meter di pajang melintang diagonal menutupi kedua sisi pintu pagar tersebut.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pemalangan itu sudah terjadi sejak tanggal 8 Desember 2023 lalu hingga sekarang.

Akibat dari pemalangan tersebut, masyarakat Komba dan sekitar pinggiran Danau Sentani, terpaksa harus berobat ataupun memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas Sentani yang ada di Kemiri.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Jayapura, Khairul Lie ketika dikonfirmasi melalu telepon selulernya membenarkan, bahwa Puskesmas Komba saat ini sedang di palang oleh masyarakat adat setempat.

Meskipun pemalangan fasilitas layanan kesehatan itu terjadi, namun dirinya mengaku bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan baik.

Diapun memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada masalah terkait dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Kita alihkan pelayanan ke Puskesmas Kemiri. Kalau soal tanah nanti coba tanya ke Dinas Pertahanan dan Perumahan boleh, supaya jelas, karena kami di Dinas Kesehatan tidak urus tanah” tuturnya.

Klarifikasi terkat perjalanan keluar negeri atau ke Thailand itu juga disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, dr. Adi Kurniawan untuk memberikan klarifikasi terkait dengan perjalanannya bersama Kepala Dinas dan beberapa staf Dinas Kesehatan ke Negeri Gajah Putih, Thailand.

Dalam keterangan tertulisnya yang dikirim via pesan elektronik (WhatsApp) kepada wartawan media online ini, dr. Adi menjelaskan bahwa perjalanan ke Thailand dan pemalangan Puskesmas Komba tidak ada hubungannya.

Kata dia, Perjalanan ke thailand adalah bentuk apresiasi terhadap kerja keras bidang pelayanan kesehatan kepada seluruh Staff.

Dirinyapun menegaskan bahwa, perjalanan ini tidak menggunakan sepeserpun uang Negara.

“Murni dari kebesaran hati dan komunikasi yang kami bangun selama setahun untuk menciptakan perjalanan ini. Bukti Reward kerja keras pimpinan kepada Staff di bidang kami, yang tentunya layak untuk di apresiasi krn tidak semua instansi dapat melakukan itu” jelasnya dalam pesan elektronik yang diterima lintaspapua.com, Selasa, 23 Januari 2024 pagi.

Berkenaan degan pemalangan Puskesmas Komba, dr. Adi menuturkan, ⁠pemalangan Puskesmas terjadi jauh sebelum perjalanan ini dilakukan.

Pihaknya pun telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan persoalan itu, namun dengan keterbatasan dan keterlibatan sektor lain sehingga penyelesaian hal tersebut belum optimal.

“Dari sisi kesehatan, tanggung jawab kami lebih sebagai user pemberi layanan kesehatan, sehingga kami berharap semua sektor dapat bahu membahu menyelesaikan permasalahan ini, dan tentunya perlu kerjasama dari masyarakat sebagai pemilik ulayat dimana rasa kemanusiaan bahwa masyarakat sebagai penerima manfaat dan sekaligus yg dirugikan terhadap pemalangan ini harus tumbuh dalam kesadaran masyarakat tersebut” pintanya.

“Kami sudah melakukan antisipasi dampak pemalangan Puskesmas Komba dengan melakukan penambahan pelayanan petugas Komba di Puskesmas Sentani sehingga dalam hal ini peningkatan jumlah pasien di Puskesmas Sentani tetap dapat dilayani dengan baik walaupun pemalangan masih terjadi sampai saat ini, dan hak2 masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan dapat terjamin” tambahnya.

Dia juga meminta kepada media massa yang ada di Kabupaten Jayapura untuk tidak membangun opini bahwa pihaknya tidak perduli dan meninggalkan tugas dan tanggung jawab.

“Dua kejadian ini adalah dua hal dengan tujuan baik yang berbeda hanya berada pada waktu yang bersamaan sehingga sangat mudah menggiring opini.

Terima Kasih dan salam sehat buat kita semua, semoga pelayanan kesehatan semakin baik kedepan,” tutup mantan Kepala Puskesmas Harapan ini. (Fan)