Artikel : Calvin Haryanto
JAYAPURA, Jayapura Post.Com– Dalam riuh rendah pesta demokrasi Papua, ada satu kisah yang tak kalah indah dari sorak-sorai kemenangan: kisah tentang kesetiaan seorang istri yang selalu berjalan seiring, tanpa pernah menampakkan lelah.
Ibu Eva Fakhiri, bukan sekadar mendampingi, tetapi menjadi napas dari setiap langkah Bapak Matius D. Fakhiri.
Dari lereng gunung hingga pesisir pantai, dari dusun terpencil hingga kota yang hiruk pikuk, senyum beliau tak pernah padam.
Senyum itu bukan hanya tanda keramahan, melainkan juga doa yang hidup, penguat yang tak terucap di tengah perjalanan panjang.
Seperti Ainun Habibie yang setia menemani Presiden B.J. Habibie, Papua pun memiliki kisah serupa—kisah tentang cinta yang bekerja dalam diam, menguatkan dalam teduh, dan hadir dalam setiap perjumpaan dengan rakyat.
Kemesraan Bapak MDF dan Ibu Eva Fakhiri bukan sekadar romantika, tetapi teladan bahwa cinta bisa menjadi energi politik yang paling murni: cinta yang menyapa, cinta yang merangkul, cinta yang mengikat hati rakyat Papua.
Kini, kemenangan MARIYO bukan hanya milik seorang pemimpin, melainkan juga buah dari kesetiaan dan ketulusan seorang pendamping hidup yang telah memberi dirinya sepenuh hati.
Sejarah Papua mencatat, bahwa di balik seorang gubernur terpilih, ada sosok perempuan yang dengan sabar menabur senyum di setiap jengkal tanah Papua.
Dan begitulah, cinta yang tulus selalu menemukan jalannya menuju kemenangan.
Selamat kepada Mama Eva Fakhiri, yang bukan hanya menjadi penopang setia bagi sang gubernur, tetapi juga akan segera mengemban amanah sebagai Ketua PKK Provinsi Papua.
Semoga langkah Mama Eva selalu diberkati untuk menabur kasih, membangun keluarga, dan menghadirkan kebahagiaan di seluruh tanah Papua. (Redaksi)