TNI  

Pembangunan Monumen Bakti TNI AU Dan Taman Dirgantara Mulai Groundbreaking

Caption Foto: Danlanud Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Papua secara bersama-sama mengawali penimbunan pasir sebagai tanda pengerjaan Monumen Bakti TNI AU dimulai, yang berlangsung di lahan milik TNI AU, tepatnya di Pertigaan Jalan Genyem, Doyo Lama, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu, 7 Agustus 2024.

 

SENTANI | Jayapura Post.com – Pembangunan Monumen Bakti TNI AU dan Taman Dirgantara Kabupaten Jayapura, Papua, mulai dilakukan groundbreaking dengan dihadiri Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Silas Papare Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah dan Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Jayapura Elphyna D. Situmorang selaku perwakilan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayapura bersama beberapa unsur Forkompimda.

Danlanud Silas Papare Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah didampingi unsur Forkompimda Kabupaten/Kota Jayapura, memanfaatkan momen groundbreaking Monumen Bakti TNI AU di lokasi milik TNI AU yang terletak di Pertigaan Jalan Genyem, Doyo Lama, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura itu untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari pembangunan monumen tersebut.

Lanjutnya, kata Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, bahwa pembangunan monumen ini untuk memberikan bentuk fisik atau wujud nyata kehadiran TNI AU sejak 1960-an hingga saat ini di Papua.

“Ya, di akhir tahun ini monumen dan taman bisa terwujud, serta bisa dinikmati bersama,” katanya kepada wartawan usai kegiatan groundbreaking Monumen Bakti TNI AU dan Taman Dirgantara, Rabu, 7 Agustus 2024.

“Jadi, kehadiran TNI Angkatan Udara (AU) ini hadir di tanah Papua, dari ujung barat hingga timur hanya satu. Yakni, memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan dan kemajuan Papua melalui monumen tersebut,” ujarnya menambahkan.

Danlanud menuturkan, bahwa monumen ini diatasnya akan terpajang Helikopter asli jenis SA-330 Puma, setelah 45 tahun beroperasi di Indonesia, khususnya di wilayah Papua.

“Sejak pertama kali Helikopter SA-330 Puma ini datang ke Indonesia dan beroperasi sejak 1980-an hingga 2021. Sehingga ini yang akan dijadikan monumen sebagai pengingat betapa besar jasanya dalam pelayanan bagi warga Papua,” terangnya.

Melalui pembangunan monumen Bakti TNI AU ini, dirinya menjelaskan, diharapkan masyarakat Kabupaten Jayapura, khususnya Orang Asli Papua (OAP) yang ada di tanah Papua lebih mencintai TNI Angkatan Udara.

“Monumen ini sebagai pemberi semangat bagi kami, untuk meneruskan tradisi dalam memberikan darma bakti bagi tanah Papua melalui pengawasan dan kegiatan sosial menggunakan transportasi udara,” katanya.

Selain monumen dengan diatasnya terdapat Helikopter SA-330 Puma, Danlanud Silas Papare menambahkan, juga akan ada relief bagaimana peran TNI AU dalam menjaga kadaulatan Papua di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang akan di buat di bagian pinggir monumen tersebut.

Di lokasi monumen itu, ujarnya, ada juga taman dirgantara yang didalamnya terdapat sarana olahraga, taman bermain anak-anak dan tempat teater mini yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat di Papua.

Groundbreaking pembangunan Monumen Bakti TNI AU dan Taman Dirgantara Kabupaten Jayapura ini diawali dengan cara melakukan penimbunan pasir secara bersama-sama antara Danlanud Silas Papare Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah bersama Unsur Forkompimda Provinsi Papua dan Kabupaten/Kota Jayapura.

Selanjutnya, Danlanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah bersama unsur Forkompimda Papua dan Kabupaten/Kota Jayapura melakukan panen perdana jagung dan sekaligus juga pemberian 50 bantuan bahan pokok (Bapok) kepada 50 masyarakat asli Papua dari wilayah Pegunungan. (Fan)