Penjabat Walikota Jayapura Christian Sohilait Jengguk Balita Korban Kekerasan

Agusto Mandosir: Jabatan ini tidak pantas disandang yang mengatas namakan seorang  Pendeta tetapi  melakukan  penganiayaan terhadap seorang anak ,

JAYAPURA –Jayapurapost.com – Penjabat Walikota Jayapura Christian Sohilait menjengguk langsung anak  Alfaris (5 ) seorang balita laki laki yang diduga mengalami kekerasan oleh kedua orangtua angkatnya  NS ( 36) dan JY (36) yang merupakan paman dan bibinya sendiri di Perumahan Organda Padang distrik Heram Kota Jayapura pada  Sabtu dini hari (04/01/2025)

Balita malang inipun  kini mendapat perawatan di RS Bayangkara Kota Jayapura.

Sebelumnya berita ini sempat viral diberbagai Media sosial dimana seorang balita dianiaya oleh orangtua angkatnya  yang merupakan seorang ASN dan Pendeta GKI  yang ada di Kota Jayapura .

Tentunya hal ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Jayapura dalam memberikan perlindungan dan rasa aman bagi masyarakat secara khusus bagi anak anak yang ada di kota Jayapura

Saat menyambagi Rs Bayangkara ,Penjabat Walikota Jayapura Christian Sohilahit didampingi Dinas Perlindungan Anak mengungkapkan rasa prihatin atas musibah yang dialami anak Alfaris bocah berusia 5 Tahun yang seharusnya mendapat perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Menurut Christian Sohilait dari pengamatannya di rumah sakit anak Alfaris mengalami kaki dan tangan yang  patah,luka iris di bibir, dan luka luka disekitar kepala.

“Kekerasan yang dialami anak ini sudah kita lihat bersama dan  anak ini  bisa berbicara dengan baik sehingga  dia bisa menjelaskan banyak hal tentang perlakuan orang tuanya kepadanya,”ungkap Penjabat Walikota Jayapura

Ditambahkan Pj Walikota Jayapura bahwa ia telah membangun komunikasi dengan  para perawat dan paramedis di rumah sakit bahwa pemerintah juga akan terlibat dalam  proses perawatan ini  dengan mengambil bagian-bagian mana yang akan ditanggani oleh pemerintah.

Olehnya ia berpesan kepada seluruh orang tua baik  orang tua angkat  maupun kandung peristiwa ini harus menjadi pengalaman  yang baik dalam mendidik anak anak.

“Anak adalah titipan Tuhan kita juga harus bertanggung jawab terhadap  anak ,mereka adalah manusia bukan  benda mati maka mari kita jaga dorang dengan baik.Jangan hanya suka punya anak tapi tidak memperlakukan mereka dengan baik,”tegas Christian

Diakuinya peristiwa seperti ini terjadi karena adanya gaya hidup atau kelakuan  para orang tua yang suka mabuk ,bertengkar sehingga melampiaskan ini kepada anak anak yang tidak tahu apa apa.

“Melalui media  saya menghimbau masyarakat khususnya para  tetangga siapapun itu yang mendapatkan informasi seperti ini  segera melaporkan kepada kami atau kepada aparat kepolisian,”imbaunya.

Christian menegaskan bersama   Pihak Keamanan akan memberikan perlindungan keamanan  kepada siapapun yang memberikan informasi laporan terkait adanya kekerasan fisik seperti  ini.

Iapun mengecam keras atas perlakuan yang dilakukan pelaku ini  sehingga ia berharap kepolisian dapat memprosesnya dan menghukum para pelaku ini dengan hukuman seberatnya.

“Sebagai pemerintah daerah saya ingin menyampaikan terima kasih untuk semua pihak yang sudah terlibat dalam  membantu proses ini  dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi,”harapnya.

Caption: Agusto Salvatore Mandosir,SE Sekretaris Partai Demokrat Kota Jayapura

Hal yang sama juga datang dari Sekretaris Partai Demokrat Kota Jayapura Agusto Salvatore Mandosir ,SE yang mengecam keras atas kasus penganiayaan yang dialami anak Alfaris yang dilakukan  orang tuanya.

“Kami Partai Demokrat mengecam keras atas perlakuan yang dilakukan oknum ASN dan istrinya yang diduga adalah seorang pendeta  yang melakukan penganiayaan fisik kepada anak balita ini,”ungkap Mandosir.

Agustopun meminta pihak kepolisian   segera memproses kejadian ini serta mengadili para pelaku dengan hukuman seberatnya agar ada efek jera dan menjadi pembelajaran bagi semua orang untuk tidak  melakukan hal yang sama.

Iapun meminta Sinode GKI Di Tanah Papua khusunya Klasis Port Numbay sebagai Pimpinan JY (36 ) bernaung dapat memberikan sanksi tegas bahkan mencabut jabatan sebagai Pendeta di wilayah kerja GKI .

“ Jabatan ini tidak pantas disandang yang mengatas namakan seorang  Pendeta tetapi  melakukan  penganiayaan terhadap seorang anak , dan kami harap  kejadian ini mendapat atensi dari Klasis GKI Port Numbay,”pungkas Agusto  (Redaksi /Lnny)