Kepolisian Resor Mimika melaksanakan razia senjata tajam dan miras di pintu masuk Kwamki Narama, baik di Jile Yale SP3, Kelurahan Karang Senang, Distrik Kwamki Narama, dan Check Point 28, Selasa (27/9/2022).
Timika-Jayapurapost.com || Mengantisipasi terjadi masalah menjelang pembayaran kepala oleh beberapa kelompok masyarakat yang bertikai di Kwamki Narama, Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua.
Kepolisian Resor Mimika melaksanakan razia senjata tajam dan miras di pintu masuk Kwamki Narama, baik di Jile Yale SP3, Kelurahan Karang Senang, Distrik Kwamki Narama, dan Check Point 28, Selasa (27/9/2022).
Kepala Sub Bagian Pengendali Operasi, Bagian Operasi Polres Mimika, AKP Julius Harikatang mengatakan, razia sajam dan miras yang dilaksanakan berdasarkan perintah Kapolres Mimika, untuk mencegah masyarakat yang membawa sajam dan memasukkan miras untuk dikonsumsi bersama dilokasi pengumpulan dana.
“Untuk kegiatan hari ini yaitu, kita melaksanakan swiping mengantisipasi kegiatan yang sedang dilakukan di Kwamki Narama,” kata Harikatang.
Mantan Kasat Binmas Polres Paniai itu menjelaskan, proses pembayaran kepala untuk keluarga korban pasca perang 3 tahun lalu antara 2 kelompok masyarakat di Distrik Kwamki Narama.
“Kegiatan pengumpulan dana dalam rangka pembayaran 13 kepala perang 3 tahun lalu dari masing-masing kelompok, yaitu kelompok bawah dan atas yaitu Murib, Kula dengan Kogomang, melawan kelompok tengah Komangal,” jelasnya.
Dalam razia yang sementara berlangsung, pihak kepolisian menyita sejumlah sajam yang dibawa masyarakat didalam mobil, dan juga miras oplosan yang disimpan didalam jok motor.
“Untuk barang yang diamankan sementara razia berlangsung, ditemukan miras yang dikemas didalam plastik es sebanyak 3 plastik, dan 3 sajam berupa golok dan badik,” ungkap Harikatang.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang terlibat dalam pembayaran kepala agar tidak membawa sajam dan mengkonsumsi miras, karena potensi masalahnya sangat besar.
Lanjutnya, proses pembayaran kepala untuk menyelesaikan permasalahan, jangan sampai akibat miras dan membawa sajam akan menimbulkan masalah baru di Kwamki Narama.
“Kita antisipasi supaya tidak terjadi masalah,” kata Harikatang. (Rafael)