HUKUM  

Ramai Diperbincangkan, NM Bantah Beri Jatah Preman kepada Sejumlah Oknum Wartawan

(Caption Foto): Pengelola atau Pengusaha Pasar Malam, Nyong Modouw alias Channy Modouw

 

SENTANI | Jayapurapost.com – Ramai diperbincangkan di berbagai grup media sosial (Medsos) seperti WhatsApp (WA) atas dugaan menerima bantuan langsung tunai (BLT) atau ‘jatah preman’ dari bandar judi yang ada di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura.

Dikutip dalam pemberitaan tersebut, Sejumlah oknum wartawan di Kota Sentani diduga sering menerima bantuan langsung tunai (BLT) dari bandar judi yang ada di Kota Sentani dan sekitarnya. Kemudian, para oknum wartawan di Kota Sentani ini tidak hanya menerima BLT dari bandar judi togel saja. Tetapi, juga menerima BLT atau ‘jatah preman’ dengan cara meminta langsung kepada Pengusaha atau Pengelola Pasar Malam.

Para oknum wartawan ini kerap menggunakan alibi akan mengamankan usaha pasar malam yang dijalankan oleh sejumlah pengusaha hiburan tersebut.

Seorang pengusaha pasar malam yang terpaksa harus disembunyikan identitasnya menuturkan, karena dirinya ingin usahanya berjalan lancar maka dia pun sering memberikan ongkos kepada para oknum wartawan tersebut.

Diapun mengungkapkan bahwa ada 5 orang yang sering dia berikan BLT. Kelima oknum wartawan itu berinisial I, Y, N, I dan R.

“Sering ketemu dengan mereka. Terakhir saya buka pasar malam di Doyo mereka datang dengan keluarga” singkat pria yang akrab disapa NM, Selasa (09/07).

Mengetahui pemberitaan tersebut, pihak Pengelola atau Pengusaha Pasar Malam Nyong Modouw membantah bahwa dirinya tidak pernah menyampaikan terkait dugaan memberikan BLT atau ‘jatah preman’ kepada para oknum wartawan tersebut, Rabu, 10 Juli 2024. Dirinya juga menduga pemberitaan di media online lokal tersebut diduga tanpa didasari dengan adanya bukti-bukti yang kuat.

“Berita yang sudah terbit itu, saya rasa berita ini adalah berita mengada-ada. Tolong untuk pihak manajemen (media online) para-paratv.id, kalau bisa dikeluarkan yang bersangkutan atas nama Arie (Bagus Poernomo). Karena saya merasa dengan adanya berita ini mengadu domba saya dengan rekan-rekan wartawan yang lain. Jadi, sekali lagi kita di pasar malam itu tidak ada kaitannya dengan 303 (judi),” ucapnya.

Pria yang juga kerap dipanggil Channy Modouw ini kembali mengatakan, bahwa dirinya sangat menyayangkan kepada penulis berita (wartawan di para-paratv.id) yang telah mengeluarkan berita dengan mengaitkan antara kegiatan pasar malam dengan judi, apalagi sampai mengeluarkan pernyataan soal adanya oknum wartawan yang datang meminta atau dirinya memberikan ‘jatah preman’ dalam aktivitas kegiatan pasar malam.

“Ini berita yang tidak benar yang diangkat (muat) oleh si pembuat berita, jadi tolong kepada pihak manajemen dari media para-paratv keluarkan dia saja. Karena dia dengan sendirinya telah menciderai nama wartawan dengan menulis berita yang mengada-ada,” ungkapnya.

Selain itu, Channy Modouw mengatakan, bahwa dirinya tidak pernah menyampaikan atau mengeluarkan statemen soal memberikan ongkos kepada para oknum wartawan tersebut.

“Saya tidak pernah sampaikan itu kepada si pembuat berita, apalagi untuk nominal satu (1) juta rupiah dan memberikan ongkos itu saya tidak pernah sampaikan hal tersebut. Jadi, saya tidak pernah sebutkan atau bicara itu semua. Saya hanya bicara teman-teman saya ada yang wartawan dan biasa datang ke lokasi pasar malam itu juga ada. Terus ada yang datang dengan keluarga atau anak-anak itu hanya sekedar bermain dalam lokasi pasar malam,” ujarnya.

Channy menegaskan bahwa pasar malam ini tidak ada kaitannya dengan 303 (judi). Apalagi judi togel atau judi-judi jenis lainnya.

“Karena di pasar malam kita itu hanya ada permainan ketangkasan umum dan wahana permainan anak-anak. Saya tidak tau dengan berita itu, tetapi kata-kata yang saya keluarkan ke dia tidak seperti dalam berita tersebut, atau tidak lebih dan tidak kurang saat dia datang menemui saya di lokasi pasar malam di lapangan Theys. Saya berani bertanggung jawab dengan kata-kata saya itu, berarti dia itu lakukan pembohongan publik. Saya tetap akan menuntut, dan kalau perlu dari manajemen para-paratv.id keluarkan Ari sebagai wartawannya. Karena ini telah merusak dengan adanya berita yang mengada-ada itu,” tegasnya.

“Saya dengan keras membantah tidak pernah memberikan sejumlah uang kepada teman-teman wartawan di dalam kegiatan pasar malam tersebut. Karena mereka datang ke lokasi pasar malam itu tidak akan saya tolak, apalagi mereka datang dengan keluarga atau anak-anak untuk bermain di wahana permainan anak-anak yang ada di pasar malam dan bahkan mereka yang keluarkan uang untuk mencoba wahana permainan tersebut,” beber Channy Modouw seraya menambahkan bahwa dirinya tidak mengenal bandar judi berinisial P. (Fan)