RATUSAN RUMAH DI KAMPUNG NAWARIPI TERENDAM BANJIR

Ratusan rumah warga yang berada di Kampung Nawaripi, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah, terendam banjir yang disebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari terakhir.

 

Timika -Jayapura Post.com

 

Ratusan rumah yang terendam banjir tepatnya di RT 08 dan RT 16 Kampung Nawaripi, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah.

Banjir tersebut disebabkan luapan sungai karena tidak bisa menampung debit air akibat pendangkalan. Pendangkalan tersebut, akibat membuang sampah di sungai membuat material yang dibawa oleh air tertimbun dan menyebabkan pendangkalan sungai.

Kondisi tersebut diperparah lagi akibat banyak warga yang memanfaatkan sungai untuk membuang sampah dan memelihara hewan ternak sehingga aliran sungai dari hulu ke hilir membawa sampah dan tertampung di RT 16.

Selain itu banjir juga disebabkan sistem drainase tidak berfungsi dengan baik. Warga mengeluhkan pembuatan drainase dari lorong ke drainase utama lebih rendah sehingga air tertampung drainase tersebut sehingga terjadi pengendapan material didalam drainase berupa pasir, baru, kayu yang dibawah oleh air.

Seorang warga RT 16, Kampung Nawaripi, bernama Hasni yang rumahnya juga terendam banjir mengungkapkan, terjadinya banjir karena kesalahan masyarakat membuang sampah di sungai.

“Rumah saya terendam banjir karena ada banyak sampah yang menyumbat saluran drainase sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik,” kata Hasni, Sabtu (27/8/2022).

Hampir setiap tahun warga RT 08 dan 16 langganan banjir. Untuk itu ia meminta agar adanya upaya pemerintah melakukan drainase di sepanjang sungai yang membentang di pemukiman, sehingga ke depan warga tidak menjadi langganan banjir.

Hampir semua RT di Kampung Nawaripi terdampak banjir akibat drainase yang tidak berfungsi dialami warga di 7 RT, yaitu di 12, RT 11, RT 6, RT 7, RT 5, RT 13, dan RT 16, sedangkan 8 RT mengalami banjir akibat luapan sungai dialami warga di 9 RT yaitu RT 16, RT 8, RT 1, RT 2, RT 3, RT 14, RT 9, dan RT 17.

Rata-rata banjir setinggi paha orang dewasa.

Sementara itu Kepala Kampung Nawaripi, Norbertus Ditubun mengaku bahwa hampir setiap tahun warganya selalu menjadi korban akibat banjir. Kedepan akan mengupayakan agar dilakukan normalisasi sungai tidak terjadi banjir.

Hal utama yang diminta kepala kampung agar warga membersihkan drainase, sambil menunggu respon dari Dinas PUPR Kabupaten Mimika untuk menormalisasikan sungai.

“Saya imbau kepada warga saya agar gotong royong dalam membuat drainase, sambil menunggu program drainase dan normalisasi kali yang akan didorong untuk realisasinya tahun depan,” kata Norman sapaan Norbertus Ditubun, Sabtu (27/8/2022).

Normalisasi sungai selalu diusulkan pada Musrenbang tingkat kampung maupun distrik, namun usulan tersebut tidak pernah terealisasi.

“Kami setiap tahun alami banjir dan setiap tahun kami usulkan tapi tidak pernah terealisasi,” ungkap Norman.

Ia juga menambahkan, saat kunjungan Komisi C DPRD Mimika di Kampung Nawaripi, pihak DPRD menemukan adanya pendangkalan sungai, sehingga perlu dilakukan normalisasi sungai.

“Ternyata pada saat kami turun ke lapangan, kurang adanya normalisasi secara sungai secara menyeluruh. Drainase yang menghubungkan Jalan Yos Sudarso ini dari arah Nawaripi belum selesai. Itu juga menjadi persoalan,” kata Norman (Rafael)