RATUSAN SOPIR ANGKOT SENTANI RAMAI-RAMAI MOGOK BEROPERASI

Wakil Ketua I Organda. Steven Honis, saat diwawancarai oleh wartawan.

 

SENTANI – Jayapura.com || Ratusan sopir angkutan umum (Angkot) dalam Kota Sentani menggelar aksi mogok massal, Senin, 17 Oktober 2022.

Mereka menuntut penyesuaian tarif penumpang angkot khusus pelajar dan menagih janji Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayapura yang akan membangun terminal alternatif atau bayangan (sementara) angkutan umum dalan kota.

Dari pantauan di lapangan, ratusan sopir ini melakukan aksi mogok dengan berkumpul di Lapangan (Alm) Theys H. Eluay, tepatnya di depan Pertigaan Trafic Light (Lampu Merah) Jalan Masuk Bandara Sentani, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.

Para sopir menuntut pihak pemerintah Kabupaten Jayapura agar segera menaikkan tarif angkutan bagi pelajar di minta untuk dinaikkan menjadi Rp5.000.

Mereka juga mendesak Pemerintah Kabupaten Jayapura agar segera membangun Terminal Alternatif atau Bayangan (sementara) yang pernah dijanjikan di tahun 2017 lalu.

Aksi ratusan sopir angkot yang mogok massal tidak beroperasi ini menyebabkan warga Kota Sentani, yang sering menggunakan jasa angkutan umum dalam kota terpaksa harus rela berjalan kaki bahkan ada yang memilih menggunakan jasa ojek.

Menurut Wakil Ketua I Organda Kabupaten Jayapura, Steven Honis menjelaskan, aksi mogok massal sopir angkot ini merupakan aksi spontanitas, yang menuntut penyesuaian tarif angkot khusus anak sekolah dan menagih janji pembangunan terminal alternatif (bayangan/sementara) angkutan umum.

“Aksi spontanitas teman-teman sopir hari ini menuntut janji dari pemerintah seperti yang sudah disepakati bersama pada tanggal 6 September 2022 lalu yaitu, tarif angkot untuk anak sekolah naik dari Rp3.000 menjadi Rp5.000 segera di SK-kan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Perhubungan dalam hal ini Bidang Perhubungan Darat,” ungkap Steven Honis, ketika menjawab pertanyaan wartawan media online ini, di Lapangan (Alm) Theys Hiyo Eluay, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin, 17 Oktober 2022.

Tuntutan lain, kata Steven, terkait pembangunan terminal alternatif angkutan umum dalam kota yang telah dijanjikan belasan tahun lalu, yang merupakan kerinduan lama yang dinantikan para sopir.

 

“Janji itu sudah disampaikan pada saat almarhum HMS sebagai Bupati Jayapura dan juga dijanjikan oleh Bupati Mathius. Tapi, sampai saat ini terminal tersebut belum juga terwujud,” ujarnya menambahkan.

 

 

Dirinya menyebutkan, situasi ini juga diperparah dengan vakumnya kepengurusan Organda Kabupaten Jayapura beberapa waktu lalu.

 

“Jadi tuntutan hari ini, kami meminta segera merekomendasikan SK untuk penetapan tarif angkot untuk anak sekolah sesuai kesepakatan pertemuan pada 6 September 2022 lalu yaitu, dari 3.000 rupiah menjadi 5.000 rupiah. Kemudian yang kedua, adalah terminal bayangan segera dijawab,” ucapnya.

Steven juga mengkritisi pejabat dan legislatif di Kabupaten Jayapura yang hanya memanfaatkan (suara) mereka saat pemilu saja.

 

“Jadi kami meminta segera ditanggapi oleh pemerintah daerah,” tegas Steven yang diamini oleh para sopir angkot lainnya.

 

Untuk diketahui, tuntutan para sopir adalah penyesuaian tarif anak sekolah, sedangkan tarif umum masih tetap dengan tarif lama atau tidak ada kenaikan yaitu sebesar Rp7.000.

 

Sementara dari data yang kami himpun, di perkirakan saat ini ada sekitar 400 angkutan umun dalam kota Sentani yang aktif beroperasi setiap hari.

 

Setelah menggelar aksi tersebut, beberapa perwakilan para sopir menuju Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura untuk mengikuti pertemuan bersama Bidang Perhubungan Darat menindaklanjuti tuntutan para sopir ini. (DaniEl)