Timika, Jayapura Post.com
Menyikapi tuntutan operasi pencarian dan pertolongan di beberapa daerah yang sering terjadi kecelakaan laut maupun udara. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan akan memberikan penguatan Alat Utama berupa 3 helikopter.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda, Ribut Eko Suyanto mengemukakan, Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika membawahi 3 daerah yang sudah masuk dalam Pembentukan Daerah Otonomi Baru.
Tiga daerah itu meliputi, Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika (Provinsi Papua Tengah), Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaimana (Papua Barat) dan Pos SAR Agats (Provinsi Papua Selatan).
Tentunya luas cakupan wilayah yang ditangani Kantor SAR Timika sangat luas, sehingga dibutuhkan alat utama untuk menunjang operasi pencarian dan pertolongan.
“Basarnas ini adalah subsistem dari pemerintah nasional, ibarat pemerintah nasional adalah mama dan bapa kami juga akan minta alutsista tapi kan ada matra udara, laut, darat dan Kepolisian yang memikirkan hal itu dengan berkoordinasi dengan Bappenas,” kata Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda, Ribut Eko Suyanto usai membuka rakor SAR daerah, Senin (22/8/2022).
Ribut mengungkapkan, tahun Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Timika pengadaan 3 unit heli untuk alut SAR usara.
Nantinya, alut yang ada akan dilihat kembali daerah-daerah mana saja yang potensi kecelakaan udara dan laut cukup tinggi, dan juga wilayah mana saja yang bisa menjangkau beberapa kantor SAR terdekat, itulah yang akan diberikan penguatan alut.
“Kita akan mensetup ulang lagi daerah-daerah mana kita akan mengassesmen dimana yang sering terjadi kecelakaan transportasi udara, nanti kita beri suatu penguatan,” kata Ribut.
Namun terlepas dari itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan selalu dibantu dari pihak TNI Polri dalam setiap operasi menggunakan alat utama baik matra udara maupun laut.
“Kejadian PON kemarin, kita mengirim satu heli SAR dan pesawat TNI-AU kita masukkan kedalam hercules itu saja biaya sudah besar, makanya kita mencari terobosan bagaimana dengan biaya yang efektif dan efisien disini ada satu eksistensi ada alut heli untuk Basarnas Timika,” ungkapnya.
Dengan adanya penguatan alut, mantan Danlanal Timika itu mengungkapkan, operasi SAR terhadap kecelakaan udara akan dilakukan dalam waktu yang singkat.
“Tidak ada heli saja dua hari kami bisa selesai, apalagi ada heli dan dengan kemampuan SDM, musibah yang terjadi 2 hari bisa selesai, inilah wujudu sinergitas kita dalam menyelesaikan operasi pencarian dan evakuasi,” tuturnya.
Kesuksesan dalam operasi berkat kerjasama semua komponen, baik SAR, TNI Polri dan potensi SAR lainnya.
“Saya berharap, disini tidak ada yang hebat seperti superman tapi semua supertim,” ungkapnya. (Rafael).