Timika,- Jayapurapost.com || Sejak terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan pertalite, beberapa bulan lalu hingga kini, Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Mimika terus melakukan pengawasan disejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 4.
Saat ini tercatat ada 6 SPBU di kota Timika, yaitu, SPBU Kilo I, SPBU Nawaripi, SPBU Hasanuddin, SPBU SP2, SPBU SP3, dan SPBU non subsidi yang berlokasi di jalan Yos Sudarso, yang menjadi fokus pengawasan oleh Disperindag.
Sementara itu, Disperindag juga mengeluarkan rekomendasi kepada warga untuk membeli BBM dalam jumlah banyak untuk keperluan bekerja, seperti nelayan, censo kayu dan beberapa kegiatan lainnya.
Beli BBM Dalam Jumlah Banyak Wajib Kantongi Rekomendasi Dari Pemerintah
Sementara itu, untuk tetap bekerja mencari udang di wilayah perairan Amamapare, Mimika, Papua, sejumlah nelayan harus membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setelah mendapat surat rekomendasi dari Disperindag.
Seorang nelayan bernama Kardi mengungkapkan, untuk bekerja mencari udang ia dan rekan-rekannya harus mengantre BBM jenis pertalite.
“Yang terisi ada 21 gen ukuran 35 liter, ini dipergunakan untuk tangkap udang,” kata Kardi di sela-sela mengantre BBM di SPBU kilo 8, Kampung Kadun Jaya, Distrik Wania, Mimika, Papua, Jumat (23/9/2022).
Kardi menjelaskan, surat rekomendasi yang diberikan Disperindag kepadanya sudah tertera jumlah kuota yang harus diambil dalam sebulan sebanyak 1.680 liter.
“Kalau sebelum satu bulan sudah habis berarti kita harus cari jalan lain, mungkin kita cari di teman sesama nelayan yang masih ada saldo bensinnya atau bagaimanalah. Nanti tunggu satu bulan lagi baru kita dapat jatah lagi,” jelas Kardi.
Ia juga menambahkan, penggunaan bahan bakar untuk keperluan mencari udang tidaklah sebesar nelayan yang mencari ikan, yang mana nelayan yang mencari ikan membutuhkan minyak yang banyak karena mereka harus bermalam laut.
Sementara untuk nelayan pencari udang, hanya menghabiskan dua jerigen bahan bakar untuk satu kali mencari udang. Artinya, dengan jumlah kouta yang diambil per minggu. Dalam seminggu ia dan rekan-rekannya hanya bisa mencari 3 sampai 4 hari saja.
“Untuk nelayan udang inikan kita tidak bermalam, kita hanya berada di sekitar pelabuhan saja, jadi kalau kita mencari hanya butuhkan dua gen bensin,” ungkapnya