TERNYATA TARIF OJEK DI MIMIKA BELUM ADA ATURAN, MELAINKAN ATAS KESEPAKATAN BERSAMA, INI PENJELASANNYA

Timika,Jayapurapost.com

Tarif ojek di Kabupaten Mimika  semakin bervariatif dari hari ke hari, pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi awal September lalu. Namun sayangnya tidak disertai dengan aturan yang jelas.

Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Joe Ubro menjelaskan, saat ini tarif ojek yang diterapkan di kota Timika berdasarkan kesepakatan bersama antara tukang ojek dan penumpang alias tidak ada aturan yang jelas tentang tarif angkutan.

Menurut Joe, angkutan yang memiliki peraturan seperti angkutan kota, pedesaan, mobil pick up, truk pasir dan beberapa angkutan lainnya yang sudah diperdakan.

“Belum ada aturan yang harus mengatur dia (ojek), beda kalau dia masuk ke angkutan umum, atau ada aturan yang bilang ojek harus pakai plat kuning, misalnya seperti itu baru kami punya kewenangan untuk atur,” kata Joe.

Joe menjelaskan, pihaknya sudah berencana merancang sebuah regulasi terkait tarif ojek di Mimika, kemudian di ajukan ke DPRD Mimika untuk dibahas, namun hingga saat ini belum dilanjutkan lantaran adanya rolling pejabat di lingkup Pemkab Mimika.

Joe menambahkan, pihaknya bisa saja mengatur tentang hal tersebut namun harus disertai dengan peraturan daerah (Perda) sebagai landasan hukum yang jelas.

“Kami masih terkendala beberapa kegiatan jadi, belum dilanjutkan,” ungkap Joe.

Sementara itu, seorang warga bernama Jufri mengakui ojek merupakan angkutan yang mudah didapat didalam kota, dalam pengantaran penumpang bisa menghindari kemacetan, dan mengantar sampai ditempat. Berbeda dengan angkutan umum yang mengantar penumpang hanya sebatas di terminal atau dipinggir jalan.

“Di Timika, ojek lebih dominan karena salah satu pertimbangan, bisa antar sampai di depan pintu rumah,” kata Jufri.

Banyak masyarakat yang lebih familiar dengan ojek ketimbang angkutan umum.

Imbasnya, angkutan umum baik kota maupun pedesaan menjadi merana, pendapatan sehari tidak seberapa ketimbang tukang ojek.

“Kami biar mau kemana saja pasti naik ojek,” ungkapnya. (Rafael)