Caption : Kepala BGP Papua Fatkurohmah ,S.Pd.,M.Pd saat membuka secara resmi Rakor Pendampingan Sekolah Penggerak angkatan 2 dan 3 tahun 2024 di Hotel Horex Sentani
JAYAPURA | Jayapura Post.com -Dalam rangka meningkatkan kompetensi para guru penggerak , Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua menggelar Rapat Koordinasi (Rakor ) pendampingan Program Sekolah Penggerak (PSP ) angkatan ke 2 dan 3 tahun ajaran 2024-2025 .
Kegiatan berlangsung di Hotel Horex Sentani Kabupaten Jayapura pada minggu (04/08/2024)
Kepala BGP Papua Fatkurohmah ,S.Pd.,M.Pd mengatakan Pendampingan PSP memiliki tujuan utama untuk menyamakan persepsi dalam melakukan pendampingan implementasi kurIkulum merdeka pada sekolah sekolah penggerak yang masuk pada program sekolah penggerak angkatan 2 dan 3 .
“Kemudian kami akan melakukan kesepakatan atau penanda tangganan komitmen antara fasilitator dan pendamping yang akan melakukan fasilitasi ke sekolah sekolah penggerak angkatan 1 dan 2 ,”ujar Fatkurohmah
Selain itu kata Fatkurohmah Rakor ini juga bertujuan ada peningkatan kompetensi baik kepala sekolah maupun fasilitator dengan berbagai perkembangan dan isu isu terkini dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka .
“Implementasi Kurikulum merdeka (IKM ) untuk satuan pendidikan baik di Kota maupun Kabupaten Jayapura telah mencapai 75 % dan telah menjadi pilot project bagi sekolah sekolah yang masuk dalam program sekolah penggerak ,”tuturnya
Sementara itu salah satu peserta dalam Rakor PSP Angkatan Ke 2 dan 3, Purnama Sinaga mengatakan peserta kegiatan rapat koordinasi adalah kepala kepala sekolah dari Program Sekolah penggerak angkatan 2 dan 3.
Menurut Purnama Sinaga , rakor ini bertujuan untuk membangun persepsi yang sama tentang kegiatan pendampingan disamping ada beberapa kebijakan dan program yang harus ditindak lanjuti di tahun ini.
“Misalnya seperti jadwal pembelajaran kemudian model pendampingan dengan harapan bahwa sekolah penggerak akan berdampak pada raport pendidikan ,”beber Purnama Sinaga yang merupakan Kepala SMPN 1 Jayapura.
Ia juga menyebutkan melalui Rakor ini mendorong agar sekolah sekolah penggerak lebih serius bukan hanya sekedar melaksanakan program tetapi menciptakan SDM yang lebih kreatif dan inovatif.
“Sekolah sekolah yang sudah menjadi sekolah penggerak harus berani mengimbaskan kepada sekolah sekolah lain yang belum menjadi sekolah penggerak.”Purnama mengingatkan.
Diakuinya , saat memulai sebagai sekolah penggerak mengalami berbagai kendala dimana terbatasnya SDM yang saat itu masih kurang dan harus belajar secara mandiri melalui platform merdeka mengajar tetapi di tahun kedua tidak mengalami kesulitan lagi.
“Balai Guru penggerak selalu memberikan pendampingan intens bagi sekolah sekolah penggerak baik dalam bentuk lokakarya maupun bentuk kegiatan kegiatan lainnya,”pungkas Purnama Sinaga (Redaksi/Tia)