Caption : Tampak Widi Winarti,Asisten II Bidang Pemerintahan Setda Kota Jayapura saat menyerahkan Bantuan Sembako bagi Ibu dan Anak dalam kegiatan Penyuluhan Kesehatan Keluarga Keren Bebas stunting
JAYAPURA | Jayapurapost.com – TNI AL berkolaborasi dengan BKKBN Provinsi Papua melaksanakan Penyuluhan Kesehatan “Keluarga Keren Bebas Stunting yang dilaksanakan di Posyandu Cakalang Lantamal X Hamadi Kota Jayapura,Provinsi Papua ,Selasa (18/07/2023)
Kegiatan ini dihadiri Asisten II Bidang Pemerintahan ,Kepala BKKBN Provinsi Papua,Perwakilan Polresta Kota, Perwakilan Kodam XVII Cenderawasih, dan sekitar 100 masyarakat binaan Posyandu Cakalang ,Puskesmas Hamadi dan Puskesmas abe pantai kampung enggros
Diawali dengan penyuluhan Stunting dan wasting ,Penyuluhan Gizi dan penyuluhan KB yang disampaikan oleh para Bidan Puskesmas dan perwakilan BKKBN , ini mendapat perhatian cukup besar dari masyarakat yang mengikuti penyuluhan ini bahkan tidak segan dan malu untuk sekedar bertanya .
Dalam sambutan Penjabat Walikota yang dibacakan Asisten II bidang Pemerintahan Widi Winarti menyampaikan bahwa Stunting merupakan salah satu jenis masalah kesehatan dimasyarakat terutama pada kesehatan anak akibat gizi buruk yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Dikatakannya ada 3 Point penting dalam penanganan Stunting Di Kota Jayapura ini diantaranya menjaga pola makan yang bergisi dan seimbang sesuai kebutuhan anak, Mengedukasi semua pihak yang terlibat dalam hal pola Asuh anak yang dimulai sejak hamil hinga bayi lahir dan memperhatikan kualitas sanitasi akses air bersih serta akses pelayanan kesehatan .
“ Kami memberi apresiasi kepada TNI AL yang bekerjasama dengan BKKBN yang telah menyelenggarakan Penyuluhan Stunting dan Pelayanan KB “Keluarga Keren Bebas Stunting “di Posyandu Cakalang Kompleks Lantamal X Hamadi ini .”tutur Widi
Pemerintah Kota berharap melalui kegiatan ini angka Stunting dapat menurun melalui perbaikan pola makan dan pola asuh anak yang lebih baik.
“’Menurunnya angka Prevalensi stunting menandakan bahwa masyarakat dan pemerintah berhasil melakukan intervensi yang dilakukan secara bersama sama dengan pihat pihak terkait,’’ harapnya
Senada dengan itu Jaya Sukmana Aslog Lantamal X mengatakan tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk menurunkan angka stunting di Kota Jayapura.Dengan bekerjasama dengan berbagi pihak melalui berbagai penyuluhan kesehatan menjadi salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting di kota Jayapura
“Stunting di jayapura awalnya belum kelihatan,ketika di cari baru kelihatan dan makin lama makin naik .makanya ini menjadi target TNI dan didukung Pemerintah ,Kementerian dan BKKN,kami akan terus memberikan penyuluhan soal stunting yang kita mulai dari kota jayapura setelah itu kami akan keluar seperti sarmi ,nabire yang menjadi wilayah kerja Lantamal X,’’jelas Aslog Lantamal X
Diakuinya Stunting merupakan hal awam bagi masyarakat,banyak masyarakat belum paham betul apa namanya stunting ,masih banyak anak kurang gizi,ibu hamil yang tidak bisa melaksanakan aktivitas karena gizi kurang sehingga menurut Jaya sukmana kegiatan hari ini menjadi program yang baik ,dan harus berjalan terus sehingga masyarakat kota jayapura bebas dari stunting .
Ditempat yang sama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Drs Nerius Aparay,M.Si saat diwawancarai awak media mengatakan berdasarkan hasil studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 angka prevalensi stunting Indonesia adalah 21.6 % sedangkan untuk provinsi Papua berada di angka 34,1 % di tahun 2022 dari target Pemerintah Indonesia penurunan angka prevalensi stunting ada di angka 14 % untuk tahun 2024.
Dijelaskan Nerius permasalahan utama penyebab tingginya angka stunting di papua adalah rendahnya kesadaran masyarakat mengenai stunting kebijakan yang belum konvergen dan juga masalah komunikasi dalam perubahan prilaku baik di tingkat Individu,masyarakat dan di tingkat pelayanan kesehatan
‘’ Hari ini TNI AL telah membuat langkah awal dengan membuat penyuluhan stunting bagi masyarakat dalam binaan Posyandu ini.Kami patut mengapresiasikan langkah ini karena Peran serta TNI AL menjadi kunci keberhasilan upaya penurunan angka prevalensi stunting menjadi 14 % di tahun 2024.”ujar Nerius Aparay
Harapannya melalui Forum ini dapat berbagi informasi terkait upaya bersama dalam menurunkan angka prevalensi stunting khususnya di provinsi Papua
“Kami butuh kerjasama seluruh lintas sektor baik pemerintah,swasta dan dunia usaha serta masyarakat untuk mendorong percepatan penurunan stunting ini,bahkan di era teknologi yang sangat maju kami berharap Media juga berperan menyampaikan informasi informasi terkait stunting sebagai upaya mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk pencegahan stunting,” pungkasnya
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penyerahan Bantuan Sembako serta pelayanan kesehatan bagi anak anak Balita