TOKOH PEMUDA DAN ADAT MINTA KETUA GERCIN HYU STOP PROVOKASI SOAL PJ GUBERNUR PAPUA

Caption Foto : Ketua Pemuda Pancamarga (PPM) Kabupaten Jayapura, Nelson Yohosua Ondi (tengah), Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Jayapura Jefri Hendry Pouw (kanan), Ondofolo Kampung Babrongko Ramses Wally (dua dari kiri) dan Kepala Suku Kampung Waena Gustaf Ohee (paling kiri) ketika memberikan keterangan pers di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin malam

 

 

SENTANI | Jayapurapost.com – Tokoh Pemuda Papua asal Kabupaten Jayapura Nelson Yohosua Ondi menekankan kepada Ketua Umum DPN Gercin Hendrik Yance Udam (HYU) untuk berhenti melakukan provokasi terhadap masyarakat hanya untuk memaksakan kehendaknya terkait Penjabat (Pj) Gubernur Papua.

“Kami bagian dari tim tujuh (7) yang terdiri dari tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan lain sebagainya ingin menyampaikan terkait dukungan salah satu Ormas yakni, Gercin (Gerakan Cinta Indonesia), yang mengimbau untuk mendukung OAP sebagai Pj Gubernur Papua dan disini kami juga nilai ada statement dalam pemberitaan di salah satu media online, yang menurut kami bahasa-bahasa itu ada kaitannya dengan provokatif,” ungkap NYO sapaan akrabnya ketika memberikan keterangan pers, di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin.

“Oleh karena itu, dengan tegas kami minta kepada Ketua Umum Gercin, untuk hentikan dukungan yang bersifat provokatif. Apabila ada imbauan-imbauan atau pernyataan tentang hak kesulungan OAP,” tegasnya menambahkan.

Lanjut NYO, pihaknya jelas sangat mendukung salah satu kandidat Pj Gubernur Papua yaitu, Laksda TNI Antongan Simatupang. “Itu (dukungan) bukan sekedar tentang hal-hal yang berkaitan dengan transaksional. Kami tidak pernah menerima apapun dan kami organisasi atau tokoh pemuda juga yang mendukung pak jenderal Antongan, itu lahir dari semangat kami sendiri. Kami juga tidak pernah mengambil sesuatu atau meminta sesuap nasi kepada pemerintah pusat, untuk berbicara mendukung pak Antongan sebagai Pj Gubernur Papua,” terangnya.

Pihaknya mendukung secara murni Laksda Antongan Simatupang, karena melihat track record yang bersangkutan.

“Kemudian, kami juga melihat Papua ini membutuhkan figur seperti beliau, yang sudah pernah saya jelaskan beberapa waktu lalu di berbagai media tentang pentingnya kehadiran beliau,” beber NYO yang juga Ketua Pemuda Pancamarga (PPM) Kabupaten Jayapura ini didampingi Ketua Pemuda Pancasila Jefri Hendry Pouw, Ondofolo Babrongko Ramses Wally dan Kepala Suku Kampung Waena Gustaf Ohee.

NYO mengatakan, kalau ada statement berupa dukungan-dukungan terhadap Pj Gubernur Papua harus OAP dan jangan menjual hak kesulungan kita sebagai OAP karena uang dan jabatan, menurutnya itu merupakan bahasa-bahasa yang bersifat diskriminatif. “Saya pikir (statement) itu tidak boleh dikeluarkan oleh ketua umum Gercin,” katanya.

Menjadi sosok yang dianggap sebagai tokoh nasional seharusnya Hendrik Yance Udam bisa memposisikan diri dengan bijak dan berpikir secara luas.

“Apalagi ketua Gercin (Hendrik Yance Udam) ini alumni Lemhanas dan senior saya sesama alumni Lemhanas dan beliau juga mempunyai organisasi di tingkat nasional bernama Gerakan Cinta Indonesia, itu seharusnya beliau berpikir dengan cakrawala berpikir yang global dan bijak. Artinya, kalau sudah punya ormas berskala nasional, maka pikiran kami juga harus bersifat kebangsaan. Jadi, dari Sabang sampai Merauke itu bisa menjadi Pj Gubernur di Papua. Jangan ormasnya bersifat nasional, tetapi pemikirannya lokal,” ujarnya.

NYO kembali menegaskan kepada Ketua Umum DPN Gercin HYU agar berhenti melakukan sebaran provokasi kepada masyarakat Papua terkait Pj Gubernur Papua.

“Saya dengan tegas minta untuk hentikan hal-hal yang bersifat provokatif. Terkait adanya statement dari ketua Gercin yang menyatakan, bahwa organisasi-organisasi yang mendukung Non OAP sebagai Pj Gubernur Papua itu lebih cenderung ada hal yang diskriminatif dan mengandung unsur provokatif,” tegasnya.

“Sekali lagi, kami tegaskan dan ingatkan disini bahwa kami tidak meminta sesuap nasi kepada pemerintah pusat untuk menggadaikan hak kesulungan kami sebagai OAP. Dari awal itu kami sudah nyatakan bahwa Pj Gubernur itu merupakan kewenangan pusat. Karena itu ada regulasi atau aturan yang mengatur, sehingga kami tidak sembarang untuk keluarkan statement-statement seperti itu,”.

“Selain itu, kami ingin sampaikan bahwa kami siap sambut Pj Gubernur Papua dan minta kepada bapak Presiden untuk tidak terpengaruh dengan hal-hal yang disampaikan oleh organisasi-organisasi yang menekan dan memaksakan harus OAP sebagai Pj Gubernur Papua. Jadi, untuk penjemputan Pj Gubernur Papua itu kami dari tokoh adat dan pemuda sudah siap,” tukasnya.

NYO juga menambahkan, bahwa kandidat Pj Gubernur Papua Laksda TNI Antongan Simatupang sudah mendapat rekomendasi dari Majelis Rakyat Papua (MRP).

Jadi, ada legitimasi juga dari lembaga kultur. Sehingga kami sangat yakin dan percaya beliau akan dilantik menjadi Pj Gubernur Papua. Kami dari tokoh pemuda juga sudah melakukan konsolidasi saudara-saudara Nusantara yang ada di daerah ini. Kami dari pemuda Papua yang tergabung dalam tim tujuh ini bersama pemuda-pemuda Nusantara juga sudah siap menyambut beliau. Karena kami yakin dan tau persis dengan kedatangannya beliau ini akan menyelesaikan persoalan Papua,” pungkas Alumni Lemhanas ini.

Sementara itu, Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Jayapura, Jefri Hendry Pouw menyampaikan, beberapa hari ini dirinya mengikuti dan melihat pemberitaan yang beredar ada salah satu ormas yang menolak dan berencana melakukan aksi-aksi jika Pj Gubernur Papua dari Non OAP.

“Kami dari organisasi Pemuda Pancasila yang ada di daerah ini merasa penolakan dan rencana lakukan aksi dari salah satu ormas itu sangat tidak etis sekali. Karena Pj Gubernur itu dipilih berdasarkan aturan dan melalui beberapa tahapan. Kami dari Pemuda Pancasila bersama seluruh anggota sudah siap menyambut Pj Gubernur Papua yang dikirim dari pemerintah pusat di Bandara Sentani usai pelantikan di Jakarta,” ucapnya. (Irf)