(Caption Foto): Ketua MUI Kabupaten Jayapura Mustofa (tiga dari kiri), Ketua Panitia Pelaksana Aksi Bela Kemanusiaan dan Perdamaian Palestina-Israel Sakaruddin (batik biru), Ketua Sementara Pokja Agama MRP Izak Randy Hikoyabi (dua dari kiri), Sekretaris Sementara Pokja Agama MRP Korinus Reri (paling kiri), Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen (dua dari kanan) dan Ketua HKJM Kabupaten Jayapura Supardi (paling kanan) berpose bersama usai memberikan keterangan pers untuk klarifikasi video viral
SENTANI | Jayapurapost.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jayapura Mustofa dan Ketua Panitia Aksi Bela Kemanusiaan dan Perdamaian Palestina-Israel, Sakaruddin memberikan klarifikasi atas konten video viral di media sosial berupa grup-grup WhatsApp (WA) dari Aktivis Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina Muhammad Husein dengan kalimat mengajak untuk menghadiri acara aksi mendukung (support) Palestina di Kabupaten Jayapura pada tanggal 2 Desember 2023 nanti.
Dalam video berdurasi 37 detik itu, tampak Aktivis Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina Muhammad Husein sendiri memberikan pernyataan dalam konten video di media sosial.
Dalam video tersebut terucap oleh Aktivis Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina, Muhammad Husein mengatakan, kata-kata ajakan untuk mendukung aksi tersebut.
“Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, saya Muhammad Husein Aktivis Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina ingin mengajak seluruh umat Islam di Kabupaten Jayapura untuk hadir. Insha Allah, akan dilaksanakan tanggal dua Desember, dimulai dari Masjid Al Aqsa Jayapura ke Masjid Al Aqsa Palestina. Setiap sekecil apapun pengorbanan usaha kita, pasti tetap sebagai ibadah, Insha Allah Ta’ala. Terus berjuang, support Palestina, free free Palestine. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” ujarnya dalam video tersebut.
Terkait video viral tersebut, MUI Kabupaten Jayapura selaku penggagas kegiatan Aksi Bela Kemanusiaan dan Perdamaian Palestina-Israel melalui Ketua MUI Kabupaten Jayapura Mustofa dan Ketua Panitia Pelaksana Sakaruddin memberikan keterangan untuk mengklarifikasi video viral tersebut, di salah satu bilangan cafe di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu, 29 November 2023.
“Terkait kegiatan yang akan dilakukan oleh MUI dan didukung oleh seluruh Ormas Islam yang ada di Kabupaten Jayapura. Bahwa, kegiatan ini adalah nuansa (bertajuk) zikir dan doa bersama untuk kemanusiaan dan perdamaian Palestina-Israel,” ujar Mustofa ketika memberikan keterangan pers untuk mengklarifikasi video viral tersebut usai pertemuan bersama Pokja Agama, Kepolisian, Takmir Masjid Agung Al Aqsha Sentani dan perwakilan Paguyuban, Rabu, 29 November 2023.
“Kegiatan ini akan dilakukan di dalam Masjid Agung Al Aqsha Sentani dan kita menginstruksikan kepada seluruh umat yang akan ikut di dalam kegiatan tersebut, agar melakukan aksi-aksi untuk tidak membawa simbol-simbol bendera, baliho maupun spanduk dan lain sebagainya, yang dapat memicu resistensi antar umat beragama,” sambungnya.
Dia juga membantah video viral itu bukan (dibuat) dari MUI Kabupaten Jayapura dan juga Panitia Pelaksana Zikir dan Doa Bersama, yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2023 nanti.
Adapun video viral yang beredar di tengah-tengah masyarakat itu, merupakan video yang tidak resmi dan juga tidak terafiliasi dengan kegiatan zikir dan doa bersama untuk kemanusiaan dan perdamaian Palestina-Israel.
“Beliau (Muhammad Husein) yang ada dalam video tersebut, beliau entah ada di Jakarta atau ada di Palestina itu kita tidak tahu sama sekali. Yang jelas, apa-apa yang dikhawatirkan oleh masyarakat yang kemungkinan saat ini dibuat gaduh (resah), sekali lagi saya sebagai Ketua MUI Kabupaten Jayapura bersama panitia pelaksana memohon maaf sebesar-besarnya,” ucap Mustofa.
“Video viral yang beredar itu tanpa sepengetahuan dari kami MUI selaku penyelenggara bersama panitia pelaksana. Oleh karena itu, saya mohon kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura dan sekitarnya agar tidak terprovokasi dengan isi video tersebut, yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab. Beliau tidak tinggal di Jayapura atau di Sentani, mungkin dia tinggal di Jakarta yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kegiatan zikir dan doa bersama untuk kemanusiaan dan perdamaian Palestina-Israel,” imbuhnya menambahkan.
Ketika ditanya terkait kegaduhan atau keresahan yang ditimbulkan dari video viral tersebut, Mustofa menjelaskan, melihat daripada isi video itu mungkin banyak yang bisa di lihat dari kejadian sebelumnya.
“Terutama di Kota Bitung, Sulawesi Utara, itu adanya bentrokan antara dua pendukung yang berbeda. Karena mungkin tidak tercipta komunikasi yang baik, sehingga terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan. Kekhawatiran kami daripada video itu akan berlanjut di Kabupaten Jayapura dan hal itu sama sekali kita tidak inginkan. Karena kita sudah lama hidup berdamai dan rukun di Kabupaten Jayapura. Tidaklah mungkin hanya dengan persoalan itu, kita merusak rumah sendiri. Itu sesuatu yang tidak mungkin kita kerjakan,” bebernya.
Mustofa bersama panitia pelaksana dan takmir Masjid Agung Al Aqsha sudah bertemu dan menjelaskan untuk memberikan klarifikasi kepada pihak Pokja Agama MRP, Kepolisian dalam hal ini Polda Papua dan Polres Jayapura terkait isi video tersebut.
Selain itu, Mustofa bersama panitia pelaksana dan takmir Masjid Agung Al Aqsha juga sudah mendengar langsung arahan dari pihak Pokja Agama MRP terkait isu-isu yang berkembang pasca viralnya video tersebut.
“Sekali lagi saya mohon maaf atas video tersebut apabila ada hal-hal yang kurang berkenan di hati masyarakat Kabupaten Jayapura dari isi video tersebut. Disini, juga saya ingin sampaikan terkait pelaksanaan zikir dan doa bersama khususnya di Kabupaten Jayapura dan sekitarnya itu, kita tidak mengundang tokoh manapun, apalagi mengundang tokoh yang ada di Jakarta atau di luar negeri sana, itu tidak akan. Karena yang tahu kondisi dan kerukunan umat beragama di Kabupaten Jayapura itu adalah orang Jayapura sendiri,” ujarnya.
“Sehingga dalam acara tersebut, kita lebih pada mengutamakan untuk menghadirkan tokoh-tokoh kita yang ada di daerah ini. Baik itu, tokoh dari Pokja Agama MRP maupun tokoh daripada aktivis dari IAIN Fattakhul Muluk, yang nantinya akan memberikan orasi ilmiah terkait perdamaian kebangsaan antara Palestina dan Israel,”.
“Hal itulah yang akan disampaikan, agar umat ini benar-benar mengetahui bagaimana perdamaian adalah salah satu wujud kehidupan yang kita impikan bersama, karena dengan hidup damai kita bisa hidup makmur, juga manusia bisa hidup sejahtera dan bahagia, guna menjalani kehidupannya,” pungkas Mustofa didampingi Sakaruddin dan Nurdin Syanmas.
Untuk diketahui, sebelum dilakukan klarifikasi terlebih dahulu diadakan pertemuan untuk membahas video viral tersebut, yang dihadiri Ketua (sementara) Pokja Agama MRP Izak Randy Hikoyabi, Sekretaris (sementara) Pokja Agama Korinus Reri, Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen, perwakilan Polda Papua dan Ketua HKJM Kabupaten Jayapura Supardi. (Fan)