CUACA  

WUJUDKAN DESA SIAGA TSUNAMI ,BMKG GELAR SOSIALISASI SEKOLAH LAPANG GEMPA BUMI   DI KABUPATEN SUPIORI

Caption : Foto bersama BMKG bersama peserta Sosialisasi Sekolah Lapang Gempa Bumi di Kabupaten Supiori Papua

 

SUPIORI  | Jayapurapost.com – Kejadian gempa bumi  di Biak 27 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 17 Februari 1996, merupakan pengingat  untuk selalu siap siaga terhadap bencana tsunami dikarenakan Kabupaten Supiori merupakan daerah yang berdekatan dengan Subduksi Utara Papua dengan potensi kekuatan gempa mencapai M8.7.

 

Dengan peta bahaya tsunami yang telah dibuat dengan memperhitungkan besaran potensi kekuatan gempa bumi tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa sejarah gempa bumi dan tsunami Biak 1996  akan terjadi lagi dikemudian hari.

 

Berdasarkan peta bahaya tsunami yang telah dibuat BMKG, terlihat bahwa Desa Pariem dan Desa Sorendiweri merupakan dua desa yang terdampak signifikan dari skenario ini.

 

Oleh karena itu, perlu adanya upaya meminimalisir potensi korban jiwa yang dapat ditimbulkan dari bencana tsunami.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh BMKG melalui Balai Besar Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan BPBD Kabupaten Supiori adalah dengan melaksanakan SLG, (Sekolah Lapang Gempa Bumi.)

Kegiatan ini dilakukan dari tanggal 11 hingga 12 Juli 2023   dengan menghadirkan  jumlah peserta 50 orang yang  merupakan perwakilan dari unsur stakeholder kebencanaan, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, Sekolah, Media, dan masyarakat setempat.

 

Disamping itu dalam rangkaian kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi  ini,  BMKG juga telah mengadakan kegiatan sosialisasi di sekolah  sekolah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2023. Sekolah yang dikunjungi yakni   SD YPK Sorendiweri dan SMP Negeri 6 Pariem yang berada di daerah rawan bencana tsunami di Kabupaten Supiori.

Kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi  meliputi sesi paparan dan diskusi tentang potensi bencana gempa dan tsunami di wilayah Kabupaten Supiori, memperkenalkan Sistem dan Produk Peringatan Dini Tsunami.

 

BMKG juga memberikan sosialisasi  mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami, serta mempersiapkan Desa Pariem dan Sorendiweri menjadi Masyarakat Siaga Tsunami sesuai standar internasional, IOC-UNESCO.

 

Dalam kegiatan ini juga dilakukan sesi simulasi dalam ruangan (tabletop exercise)

BMKG juga menyerahkan Peta Bahaya Tsunami ke BPBD Kabupaten Supiori, serta pemasangan papan informasi bahaya tsunami di Kantor Distrik Supiori Timur dan papan titik kumpul di halaman Kantor BPBD Supiori.

 

Sedangkan di hari kedua kegiatan, peserta diajak untuk melakukan susur jalur menuju titik kumpul evakuasi tsunami dan diakhiri dengan sesi diskusi untuk penyusunan rekomendasi dan tindak lanjutnya.

Rangkaian kegiatan Sekolah Lapang Gempa bumi ini dilakukan dengan harapan
masyarakat dan stakeholder setempat semakin siap dalam mengantisipasi potensi bencana gempa bumi dan tsunami di Desa Pariem dan Sorendiweri

 

Kegiatan ini juga berupaya untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah sekaligus membangun sikap tanggap bencana gempa bumi dan tsunami bagi masyarakat dan sekolah di Desa Pariem dan Sorendiweri.

 

Melalui kegiatan ini diharapkan Desa Pariem dan Sorendiweri dapat menjadi Masyarakat Siaga Tsunami di Kabupaten Supiori (**)