WUJUDKAN YANKES BAGI MASYARAKAT, PEMKAB MIMIKA LAKSANAKAN 6 TRANSFORMASI

TIMIKA – JAYAPURAPOST.COM || Sehat Bangsaku, Bangkit Indonesiaku dengan logo sebuah kupu-kupu sebagai sebuah simbol metamorfosis atau sebuah transformasi terhadap pembangunan pelayanan kesehatan secara nasional, dan secara khusus di Mimika sebelum, dan sesudah pendemi Covid-19 melanda Indonesia.

 

Sebagai pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika telah mentransformasi pembangunan Kesehatan secara nasional dari enam pilar transformasi pada sektor kesehatan di Indonesia.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengatakan, Kementerian Kesehatan RI ditahun depan ini melaksanakan enam pilar transformasi pada sektor kesehatan di Indonesia.

 

Enam pilar transformasi tersebut, diantaranya, Transformasi layanan primer, transformasi layanan sekunder (rujukan atau rumah sakit), transformasi sistem layanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi sumber daya manusia kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

 

“Secara khusus pembangunan kesehatan diarahkan kepada misi pertama dan kelima yaitu membangun sdm yang cerdas dan memahami teknologi informasi serta mewujudkan pemerintahan yang bersih berwibawa profesional dan inovasi,” kata Reynold Ubra saat berada di Puskesmas Kwamki Narama, Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua Tengah, Selasa (15/11/2022).

 

Reynold menjelaskan, transformasi terhadap pelayanan kesehatan primer yaitu bagaimana puskesmas dan jaringannya ditunjang dengan sarana prasarana publik yang sudah disediakan pemerintah di beberapa distrik agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai standar.

 

Selain itu diperlukan sebuah transformasi pelayanan kesehatan rujukan, baik ditingkat rumah-rumah sakit. Melihat sarana dan prasarana, Pemerintah Kabupaten Mimika merasakan bangga dengan dibangunnya lima fasilitas layanan kesehatan rujukan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem ketahanan kesehatan di kabupaten Mimika.

 

Untuk menunjang pelayanan kesehatan primer dan sekunder dibutuhkan pembiayaan kesehatan terutama di era jaringan kesehatan Nasional kemudian di terjemahkan kedalam visi dan misi kepala daerah.

 

“Sampai 30 September jumlah peserta jaminan kesehatan Nasional di kabupaten Mimika telah mencapai lebih dari 98 persen. Dan di dalam target 2023 akan mencapai 100 persen. Artinya lebih cepat satu tahun dibandingkan target yang ditetapkan pemerintah pusat di tahun 2024,” ungkap Reynold. (Rafael)