YOKBET WALLY : HARAPAN KAMI, SEKOLAH TIDAK DI PALANG LAGI

 

Kepala Sekolah SMP N 1 Sentani, Kabupaten Jayapura, Yokbet Wally berharap agar pemilik hak ulayat tidak lagi melakukan pemalangan terhadap sekolah yang dipimpinnya ini.

Yokbet juga mengatakan, persoalan pelunasan masa kontrak lahan sekolah antara pemilik hak ulayat dan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, silahkan diurus dengan ketentuan yang ada dan disepakati secara bersama. “Sekolah tidak dipalang lagi, pendidikan yang layak wajib diberikan kepada generasi saat ini. Soal kreatifitas, tinggal mereka mengembangkan sendiri di rumah masing-masing, ” ujar Yokbet saat di hubungi di Sentani, Selasa (6/9/2022).

Dikatakan, selama sembilan bulan sekolah tidak difungsikan seperti biasa, pihaknya belum memastikan fasilitas pendukung yang dimiliki seperti Laboratorium Komputer, Laboratorium musik dan fasilitas Laboratorium yang lain seperti Laboratorium IPA dan Bahasa apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Untuk memastikan nya juga harus menggunakan tenaga teknik yang mengerti dan paham terkait fasilitas yang dipasang dalam Laboratorium. “Kemarin dan hari ini  kami hanya menyapu dan membersihkan halaman dan ruang-ruang kelas yang berdebu dan kotor, ” jelasnya.

Terkait mutasi guru-guru, kata Wally, sebagai aparat sipil negara harus siap ditempatkan dimana saja di seluruh Indonesia, tetapi bukan karena persoalan sekolah SMP N 1 lalu guru dimutasikan, ini hal yang tidak benar.

Menurutnya, soal pelunasan lahan sekolah sudah ada kesepakatan dengan pihak Polda, pemilik hak ulayat, serta komite sekolah. Masa kontrak lahan hingga 2023, kelanjutannya nanti dibicarakan kemudian, tetapi seluruh pihak menginginkan agar lahan sekolah tidak dipindahkan. “Kepada pemilik hak ulayat, kami haturkan banyak terimakasih atas pembukaan sekolah ini kembali. Sembilan bulan, waktu yang cukup lama, anak-anak dan guru kelas harus menggunakan ruang sekolah yang kami pinjam agar anak-anak tidak ketinggalan dalam program belajar, ” ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen mengatakan, terkait pendidikan di Daerah ini, secara kusus SMP N1 Sentani, pihak-pihak diluar tidak boleh berpolemik, intinya generasi bangsa ini harus mendapat pelayanan pendidikan yang layak. Sembilan bulan pendidikan di SMP N1 ada banyak keluhan warga, dengan hasil yang dicapai ini, anak-anak bisa bersekolah dengan tenang. “Pastinya lahan ini dilunaskan, karena tidak mungkin negara membiarkan hal-hal seprti ini terjadi lagi. Kita tuan rumah G20 tetapi kondisi pendidikan hari ini, masih ada proses belajar mengajar dengan numpang di sekolah lain, ” ucapnya. (EW)