NABIRE – Jayapura Post.Com – Yones Douw, seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka di Papua, meninggal dunia pada 2 Februari 2025 di rumahnya di Karang Timur, Nabire, Papua Tengah.
Diketahui sebelumnya, ia mengikuti ibadah di Gereja Kingmi Jemaat Tota Manaa Kota Baru Nabire. Setelah pulang, ia mengalami pingsan dan meskipun sempat sadar kembali, nyawanya tidak tertolong saat dibawa ke RSUD Nabire.
Yones Douw dikenal luas atas dedikasinya dalam mendokumentasikan dan mengadvokasi berbagai kasus pelanggaran HAM di Papua. Salah satu kontribusi signifikan adalah perannya dalam mengungkap tragedi Paniai pada Desember 2014, di mana empat remaja tewas akibat tindakan represif aparat keamanan. Ia menegaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan pelanggaran HAM yang terencana dan sistematis.
Dedikasinya dalam memperjuangkan HAM di Papua membuatnya menjadi target intimidasi. Pada Januari 2024, Yones melaporkan adanya pengintaian oleh drone di atas rumahnya, yang diduga sebagai upaya untuk mengawasi dan mengintimidasinya.
Kepergian Yones Douw meninggalkan duka mendalam bagi komunitas HAM dan masyarakat Papua yang kehilangan seorang pejuang keadilan yang berdedikasi.
Panglima Tertinggi West Papua Army (WPA), naungan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat- Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Tentara Nasional Papua Barat (TNPB) dan Tentara Revolusi West Papua (TRWP), Demianus Magai Yogi, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kepergian Yones Douw.
Beliau menyatakan bahwa Papua telah kehilangan salah satu sosok aktivis HAM terbaiknya. Demianus Magai Yogi menegaskan bahwa perjuangan yang telah dirintis oleh Yones Douw akan terus dilanjutkan oleh generasi penerus demi keadilan dan hak asasi manusia (HAM) di Papua.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi masa sulit ini. Pungkasnya. (Yeimo)